KabarPendidikan.id - Fakultas Tekonologi Industri dan Informatika (FTII) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) meresmikan Bengkel Pos AHASS Uhamka yang berkolaborasi dengan PT Wahana Makmur Sejati, Selasa (8/8).
Acara ini turut dihadiri oleh Sundarnoto Abdul Hakim selaku
Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Prof Gunawan Suryoputro selaku
Rektor Uhamka, Dan Mugisidi selaku Dekan FTII Uhamka, Oktarina Heriyani selaku Wakil Dekan II FTII
Uhamka, Delvis Agusman selaku Kaprodi Teknik Mesin FTII Uhamka, Trisna Roy
Pradipta selaku Kepala Biro Keuangan Uhamka, Arry Setiawan selaku Service
Enginer PT Wahana Makmur Sejati, Benny Rahman selaku Kepala Bengkel AHASS
Uhamka Cijantung, dan stakeholders Uhamka.
Dan Mugisidi selaku Dekan FTII Uhamka dalam laporannya menyampaikan
pada kesempatan hari ini akan meresmikan bengkel Uhamka yang bekerja sama
dengan PT Wahana Makmur Sejati.
“Semoga bengkel ini dapat menjadi satu sarana pembelajaran,
tidak hanya sebuah bengkel unit usaha tetapi juga saran pembelajaran. Yang
nantinya mahasiswa akan mempelajari manajemen bengkel, pengelolaan bengkel, dan
mudah-mudahan dapat diadopsi dalam kurikulum yang belum ada,” ujar Dan.
Di lain pihak, Arry Setiawan selaku Service Enginer PT
Wahana Makmur Sejati mengucapkan terima kasih kepada Uhamka yang telah bekerja
sama dengan PT Wahana Makmur Sejati untuk membuka bengkel pos AHASS.
Menurutnya, tujuan kerja sama ini ingin membuka luas pos AHASS di berbagai
daerah dan karena ingin mendekatkan diri dengan masyarkakat sekitar.
“Kedepannya operasional AHASS akan dibantu oleh pak Beni.
Jika ada masukan dari Uhamka juga disilakan, kedepannya semoga bisa bertambah
pos AHASS di fakultas Uhamka lainnya,” ungkap Arry.
Selanjutnya, Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka
menuturkan, pembukaan bengkel pos AHASS ini merupakan Bagian dari rencana statis Uhamka untuk
pengembangan progam-progam studi. Ideal nya memang perguruan tinggi itu harus
memiliki Teaching Industry yang besar, karena mahasiswa bukan hanya mengasah
ilmu di dalam kelas secara teori dan skill tetapi juga mengimplementasikan
teori dan skill nya untuk kegiatan yang relevan.
“Kami mengupayakan mahasiswa untuk mempraktikan skill nya.
Bagaimana prodi mesin dapat mengetahui, melihat perkembangan-perkembangan yang
ada. Maka dibutuhkan kerja sama untuk menghubungkan antara pengembangan
kurikulum kepada mitra dengan Perguruan tinggi. Di bengkel ini nanti juga ada
mahasiswa magang tetapi juga sangat diperlukan teknisi ahlinya menstranfer ilmu
nya kepada mahasiswa Uhamka. Inilah harapan Uhamka dengan adanya bengkel ini
kedepannya berjalan dengan baik dan intinya kita sama-sama berkomitmen
perkembangan sumber daya manusia, untuk mendidik generasi muda menjadikan
teknisi yang profesional,” tutur Prof Gunawan.
Di akhir, Sundarnoto Abdul Hakim selaku Sekretaris Badan
Pembina Harian (BPH) Uhamka dalam tausyiah nya mengutip surah Al Maidah ayat 2
yaitu tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan permusuhan. Perintah Allah Swt untuk saling membangun kerja sama untuk
kebaikan atau kemaslahatan dan jangan membangun kolaborasi dengan siapapun juga
jika melibatkan pertentangan atau permusuhan. Menurutnya kerja sama yang baik
ialah saling memberikan manfaat dan membesarkan kedua belah pihak, bukan
sekadar bisnis untuk keuntungan sepihak tetapi dikaitkan dengan kerperluan
lain, oleh karena ini masing masing pihak harus paham kebutuhan masin-masing
“Karena itu saya menggaris bawahi pesan pak rektor bahwa
perlu melakukan pembicaraan lebih detail kesepakatan-kesepakatan antara kedua
belah pihak. Saya kira jika kita sepakati Insya Allah Uhamka akan menjadi
perguruan tinggi yang kompetitif. Saya menyambut baik bengkel ini untuk
membesarkan Uhamka. Untuk menghindari hal hal yang tidak diharapkan, maka
sekarang kita melakukan antisipasi kemungkinan-kemungkinan masalah yang muncul
dan menyebabkan kerja sama ini tidak berjalan dengan lancar. Dan saya juga
mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas inisiasi ini, Insya Allah saya dan
BPH uhamka akan mengawal perjalanan ini dengan menjaga nila-nilai Islam
Kemuhammadiyahan meskipun ini adalah bengkel,” jelas Sudarnoto.