KabarPendidikan.id - Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menggelar Festival Budaya Budaya Betawi dengan Tema "Jadi Karya untuk Nusantara". Tema yang diusung merupakan tema turunan dari HUT ke-496 DKI Jakarta yang menjadi rangkaian kegiatan Kuliah Umum Budaya Betawi dalam rangka menyambut hari ulang tahun DKI Jakarta, Jumat (21/7).
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia FKIP Uhamka Nur Aini Puspitasari, Ketua Pusat Studi Betawi
Uhamka Sukardi, Dosen PBSI FKIP Uhamka, PBSI serta mahasiswa PBSI FKIP Uhamka
sebagai implementasi dari mata kuliah Studi Folklor Betawi.
Kegiatan ini berisi Workshop Bir Pletok, bazar kudapan khas Betawi
seperti kembang goyang, asinan, apem, bir pletok, wajik, dan lainnya. Sebagai
bentuk pengenalan budaya Betawi, kegiatan ini pun menampilkan tari tradisional
Betawi Inang Kilaras yang dipersembahkan oleh Mahasiswa Semester Dua PBSI FKIP
Uhamka.
Dalam sambutannya Nur Aini menyampaikan kegiatan ini diadakan agar
mahasiswa di lingkungan PBSI FKIP Uhamka agar mengenal lebih dalam tentang
budaya Betawi.
“Kegiatan ini sebagai bentuk dalam mengimplementasikan mata kuliah
Studi Folklor Betawi agar sebagai warga Jakarta khususnya anak muda mampu
mengenal, melestarikan, dan merevitalisasi budaya Betawi,” pungkasnya.
Edi Sukardi dalam sambutannya mengatakan budaya Betawi merupakan
kebudayaan lokal DKI Jakarta yang harus terus dikembangkan dan dilestarikan
keberadaannya. Maka dari itu, kegiatan ini merupakan salah satu cara generasi
milenial saat ini melestarikan budaya Betawi ini.
“Setiap kampus mengembangkan budaya lokal. Karena kita di daerah
Jakarta maka yang berkembang adalah budaya Betawi. Budaya Betawi ada sisi bahasa,
kesenian, kuliner, pakaian. Dilestarikan dan dikembangkan budaya Betawi lewat
kegiatan seperti ini” tutur Edi.
Dalam rangka menambah pengetahuan akan budaya betawi, acara ini
juga diiringi dengan workshop pembuatan bir pletok yang dipaparkan oleh Silviani
selaku pemateri.
“Anak-anak jaman sekarang harus melestarikan makanan dan minuman
khas daerahnya makanya mesti tahu gimana cara buatnya,” tutur Silviani dalam
workshopnya.
Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan adu pantun dari kelas
semester dua dan pembacaan puisi, kemudian ditutup oleh penampilan musik dari
Asrenada.