KabarPendidikan.id - Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menyelenggarakan Pengabdian masyarakat yakni berupa penyuluhan edukasi deteksi dan pencegahan skabies terhadap kader puskesmas Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan Selasa (27/3).
Acara pengabdian
masyarakat ini diketuai oleh dr. Etty Farida seorang dokter pakar spesialis
kulit dan kelamin sekaligus dosen FK Uhamka, serta menggandeng dr. Zahra
Nurusshofa selaku dosen FK UHAMKA, dan dibantu mahasiswa kedokteran FK Uhamka
yakni Davit Khadafi, Dinda Amay dan Nindya Adhavirany. Kegiatan ini dihadiri kader
puskesmas di lingkungan Puskesmas Pondok Kacang Timur.
Dalam acara ini,
dr. Etty Farida menjadi narasumber. Ia memaparkan pemahaman dan pengetahuan
tentang pentingnya mendeteksi tanda dan gejala, cara penularan, serta
pencegahan terhadap penyakit skabies yang dapat dilakukan mandiri sehingga
dapat meminimalisir angka kejadian skabies pada masyarakat. Selain itu, Ia juga
memberikan edukasi tentang pengobatan skabies secara mandiri maupun konsultasi
kepada ahlinya.
“Menurut WHO
(World Health Organization) terdapat sekitar 300 juta kasus skabies di dunia
setiap tahunnya. Prevalensi penyakit skabies di Indonesia pada tahun 2016
masih cukup tinggi yaitu sebesar 12,6%, terutama di Jawa Barat termasuk
kejadian penyakit skabies tertinggi. Penyebaran kejadian skabies ini dapat
terjadi karena kurangnya pengetahuan seseorang dalam menangani dan mencegah
penularannya, sehingga masih banyak yang terkena skabies. Maka diharapkan dengan adanya
penyuluhan ini dapat mengedukasi masyakarat dan memotivasi dalam melakukan
deteksi dan pencegahan Skabies agar insidensi kejadian akibat Skabies
berkurang.” ungkap dr. Etty Farida.
Dengan melakukan deteksi Skabies dan pencegahannya tersebut, tentunya
dapat mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh Skabies. Oleh karena
itu, para peserta sangat antusias dilihat dari berbagai macam pertanyaan yang
muncul dan nilai post test yang mengalami
kenaikan dibandingkan dengan nilai pretest yang
diberikan sebelum kegiatan berlangsung sehingga dapat dijadikan parameter
mengenai peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai Skabies.