KabarPendidikan.id - Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menjadi narasumber Teras TVMU di Channel TV Muhammadiyah. Kali ini Teras TVMu mengusung tema “Agilitas Keuangan dan SDM di Tengah Perubahan Cepat Dunia Pendidikan” yang tayang di Channel TVMu, Sabtu (3/6).
Pada acara ini, Desvian Bandarsyah menggambarkan perubahan dunia yang berefek kepada setiap bidang, termasuk dunia pendidikan serta bagaimana menjaga agilitas keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) agar terus berkembang di era yang serba berubah ini.
Pada segmen pertama, Desvian mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat dunia menghadapi tantangan perubahan yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, utamanya di bidang informasi. Maka dari itu manusia harus memiliki kemampuan untuk berubah. Kemampuan untuk berubah ini diwujudkan dengan kemampuan untuk beradaptasi dalam suatu perubahan, sehingga ancaman yang muncul dapat diubah menjadi suatu peluang.
“Saat ini tantangan masyarakat dunia adalah menghadapi perubahan yang diakibatkan dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang informasi. Untuk menghadapi tantangan ini, manusia harus membekali dirinya dengan kemampuan untuk dapat beradaptasi dengan sebuah perubahan. Dari situ lah, ancaman yang ada akan berubah menjadi peluang,” sampainya.
Selanjutnya, Desvian juga menyampaikan bahwa perubahan yang terjadi pada dunia ini mempengaruhi seluruh sektor kehidupan, mulai dari budaya hingga pendidikan. Hal ini perlu dihadapi dengan sikap relevan. Masyarakat perlu menyikapi sesuatu dengan berpikir ke depan, tanpa harus meninggalkan penanaman tradisi dan nilai kearifan.
“Dalam kehidupan ini, perlu untuk mengikuti perkembangan dengan segala kecanggihan yang ada. Namun kita membutuhkan sikap yang relevan. Dengan adanya nilai, tradisi, dan budaya. Masyarakat dapat menghadapi perubahan-perubahan itu dengan seimbang,” ujarnya.
Pada segmen berikutnya, Desvian mengatakan bahwa perubahan yang terjadi secara global memberikan dampak yang sama dalam dunia pendidikan. Perguruan tinggi harus dapat menemukan peluang dari adanya tantangan perubahan ini dengan mengelola siklus keuangannya dengan baik. Pengelolaan dana itu dapat diperoleh dari sumber-sumber yang otentik.
“Respon terhadap permasalahan sosial memerlukan pengelolaan dana yang responsif. Perguruan tinggi dapat mengatasi itu apabila mampu mengelola pendanaannya melalui sumber yang baik. Selain dari mahasiswa, Perguruan tinggi juga harus berpikir melalui usaha lain. Maka dari itu, Uhamka ini memiliki kemampuan untuk mengakselerasikan unit usaha yang dimilikinya agar menjadi sumber pengelolaan dana yang compatible,” pungkasnya.
Pada akhir segmen, Desvian Bandarsyah menyadari bahwa agilitas perubahan ini perlu didukung dengan inovasi dari Stakeholder Uhamka. Selain terobosan di bidang tata kelola keuangan atau pengembangan usaha, pengembangan SDM juga perlu dilakukan. Uhamka telah melahirkan beberapa SDM bergelar doktor, tapi itu juga perlu ditopang dengan kemampuan untuk merespon isu pengembangan global dengan baik serta memiliki pemahaman sosial yang baik.
“Agilitas perubahan itu perlu didorong dengan inovasi dari Stakeholder. Jangan hanya membuat terobosan di bidang tata kelola keuangan atau usaha. Tapi juga pengembangan SDM yang baik perlu dilakukan,” tuturnya.
