KabarPendidikan.id - Tim Pengabdian Masyarakat
(Pengmas) Program Studi Pendidikan Ekonomi (Pekom) Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka)
menyelenggarakan Workshop Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan Kegiatan Inti Model Pembelajaran Project
Based Learning pada SMA Negeri 69 Jakarta, Pulau Pramuka Kepulauan Seribu,
(8/6).
Kegiatan
Pengmas ini dihadiri oleh dosen Pendidikan Ekonomi Uhamka yakni Onny Fitriana
Sitorus dan Trisni Handayani selaku narasumber serta peserta yaitu para
pendidik yang ada di SMA Negeri 69 Jakarta.
Tujuan adanya kegiatan ini
sejalan dengan tagihan pada Kurikulum 13 (K13) yang dikuatkan dengan Kurikulum
Merdeka bahwa pembelajaran di lapangan wajib menggunakan Model Pembelajaran Problem based Learning dan Project Based Learning. Oleh karena itu,
dalam penggunaan model pembelajaran tersebut perlu skenario pembelajaran yang
tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Disisi lain, Sri Astuti selaku
Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat mengatakan bahwa skenario
pembelajaran oleh guru ini dituangkan di dalam RPP sehingga RPP ini sangat
penting di dalam penyusunannya sebagai acuan guru dalam mengajar.
“Jika RPP yang dirancang oleh
guru sudah tepat dan juga terperinci, hal itu sangat memudahkan guru dalam
melakukan kegiatan pembelajaran di kelas,” ujar Sri Astuti.
Selanjutnya,
Onny Fitriana Sitorus selaku dosen Pendidikan Ekonomi Uhamka mengungkapkan
bahwa RPP ini merupakan rencana matang yang dibuat guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran maka jika gagal merencanakan RPP ibu bapak guru telah merencanakan
kegagalan pembelajaran.
“RPP ini merupakan rencana matang
yang dibuat guru untuk mencapai tujuan pembelajaran maka jika gagal
merencanakan RPP ibu bapak guru telah merencanakan kegagalan pembelajaran. Oleh
sebab itu penyusunan RPP sangat perlu fokus dan juga kepala sekolah perlu
memfasilitasi kebutuhan guru dalam penyusunan RPP. Yang membedakan modal
pembelajaran satu dengan lainnya terlihat di dalam RPP pada bagian kegiatan
inti pembelajaran, di sana dapat dituliskan sintak pembelajaran sesuai dengan
model yang bapak/ibu guru pilih maka pembelajaran pertemuan ke 1 dengan ke 5
bisa jadi point dalam kegiatan intinya berbeda karena tergantung dari sintak
yang ada pada model pembelajaran yang bapak/ibu pilih apakah PBL ataupun PjBL,”
ujar Onny Fitriana.
Dilain
pihak, Trisni Handayani menuturkan bahwa tagihan model pembelajaran berbasis
project ini sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan
berfikir kritis dan pembelajaran project ini dapat diterapkan di semua mata
pelajaran.
“Tagihan model pembelajaran
berbasis project ini sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif
dan berfikir kritis dan pembelajaran project ini dapat diterapkan di semua mata
pelajaran,” tambah Trisni Handayani.
Selain itu, Azis selaku guru SMA
Negeri 69 Jakarta merespon hal tersebut dengan menyatakan bahwa model
pembelajaran PjBL ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran.
“Sebagai contoh dalam
pembelajaran bahasa inggris yang saya ampu pada pembelajaran speaking, peserta
didik diminta membuat video pembelajaran menggunakan bahasa inggris dengan tema
“how to make porridge” yang diupload pada youtube,” ucap Azis.
Diakhir pemaparan, Novie selaku guru mata pelajaran
Kewirausahaan yang saat ini di Kurikulum Merdeka dikuatkan pada P5 Project ini
sebenarnya sudah biasa dilakukan seperti yang telah dilakukan di SMA Negeri 69
Jakarta yaitu pameran Eco Fashion yang merupakan pakaian dari daur ulang
limbah.
“Kurikulum
Merdeka dikuatkan pada P5 Project ini sebenarnya sudah biasa dilakukan seperti
yang telah dilakukan di SMA Negeri 69 Jakarta yaitu pameran Eco Fashion yang
merupakan pakaian dari daur ulang limbah.
Ini menjadi kegiatan yang dinanti-nanti oleh peserta didik karena
project ini mereka dituntut kreativitas dan keberanian mengungkapkan ide
kreatifnya menjadi wujud nyata,” ungkap Novie.
Dengan demikian, Workshop RPP
sudah sering diikuti oleh guru baik dari internal sekolah, MGMP, Dinas
Pendidikan maupun perguruan tinggi, hal ini mengingat pentingnya penyusunan
RPP. Maka dari itu, tim Pengmas Uhamka menyelenggarakan Workshop Penyusunan RPP
ini dengan berfokus pada Model Pembelajaran berbasis project saja.
Maka dari itu, pembelajaran
berbasis project ini sangat menarik untuk dilakukan dan tidak hanya pada mata
pelajaran kewirausahaan saja melainkan semua mata pelajaran, pendampingan RPP
berbasis project ini dilakukan untuk berdiskusi bersama mengungkapkan ide-ide dari
teman sejawat dan juga narasumber untuk project yang seperti apa yang dapat
muncul pada pembahasan mata pelajaran. Hasil projectnya pun tidak harus produk
yang dapat diperjual belikan melainkan bisa berupa video, alat peraga dan
lainnya.