Sebelumnya, Perpusnas dengan British Library menjalin nota kesepahaman di bidang perpustakaan pada tahun 2018 - 2021.
Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpusnas menyatakan, MoU yang akan dilaksanakan selama kurun waktu tiga tahun mendatang diharapkan dapat menjalin kolaborasi yang erat di bidang perpustakaan.
"Pada kesempatan ini kami sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada jajaran BL telah menerima kunjungan dari Perpusnas dan telah merespon terkait Memory of The World, kami akan mempersiapkan segala sesuatu termasuk naskah akademik untuk mendapatkan surat dukungan dari British Library untuk menominasikan Naskah Hamzah Fansuri masuk dalam Memory of The World," ujar Muhammad (2/6/2023).
Phil Spence juga menimpali hubungan yang terjalin antara kedua institusi sangat dekat dan telah berlangsung bertahun-tahun sejak Kepala Perpusnas yang pertama Ibu Mastini.
"British Library akan selalu menjadi suporter terbaik bagi Perpustakaan Nasional," ujar dia.
Di periode MoU sebelumnya, beberapa agenda kegiatan telah dilaksanakan diantaranya dengan mengundang Annabel Teh Gallop, spesialis Lead Curator untuk Asia Tenggara untuk menjadi salah satu reviewer dalam National Manuscript Journal (Jumantara) yang diterbitkan Perpusnas dan menjadi pembicara tamu pada webinar Digitalisasi Naskah Nusantara.
Kepala Perpusnas berharap, ke depan pertukaran informasi dan pengetahuan, pengiriman sumber daya manusia, dan pertukaran bahan pustaka, dapat berlanjut.
British Library bekerja sama dengan mitra di Indonesia, khususnya dengan Perpusnas untuk membantu mengembangkan metadata digitalisasi manuskrip Jawa dan mengobservasi semua aspek terhadap pengelolaan manuskrip di BL.
British Library juga menjamin Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA), dan Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA) untuk mempromosikan dan melakukan penelitian terhadap manuskrip Jawa yang koleksi BL.
(Alifia Angel/dyl)