KabarPendidikan.id - Hari ini DKI Jakarta memasuki usia ke-496. Di usia yang
mendekati 5 abad ini, Jakarta telah melewati berbagai peristiwa bersejarah dari
masa ke masa. Pada tiga tahun terakhir, Jakarta berhasil menghadapi pandemi Covid-19
yang telah menghantui sejak 2019 lalu.
Di tengah situasi itu, Kota
terpadat ke-28 di dunia ini masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang perlu
diselesaikan, diantaranya adalah banjir dan tingkat pengangguran yang masih
tergolong tinggi.
Pada Februari lalu, Badan Statistik
DKI Jakarta menemukan bahwa angka pengangguran terbuka DKI Jakarta pada tahun
2022 mencapai 410.585 jiwa. Hal ini tentu patut menjadi perhatian bagi
masyarakat dan pemerintah.
Desvian
Bandarsyah selaku Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA
(Uhamka) mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran dapat diminimalisir dengan
mendorong masyarakat memasuki sektor-sektor ekonomi yang menjanjikan lapangan
kerja baru. Selain itu, lembaga yang bertanggung jawab perlu membuka dan
menyelenggarakan berbagai pelatihan yang dapat mendorong peningkatan
keterampilan mereka.
Uhamka turut serta meningkatkan
keterampilan masyarakat dengan menawarkan berbagai program kepada masyarakat Jakarta.
"Berbagai lembaga perlu
membuka dan menyelenggarakan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan
masyarakat. Sebagai Perguruan tinggi unggul, Uhamka sering menyelenggarakan
pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, seperti
Pengabdian kepada Masyarakat yang sering dilakukan oleh dosen dan mahasiswa
Uhamka,” ujarnya.
Problema lain yang dihadapi
masyarakat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta adalah masalah banjir yang tak
kunjung usai dan cenderung semakin meningkat intensitasnya.
Setiap tahun, Jakarta menjadi
sasaran genangan air, Desvian mengungkapkan bahwa masalah banjir merupakan
masalah yang harus dihadapi bersama-sama, mulai dari sektor utama yang besar
hingga sektor terkecil. Menurutnya, masyarakat perlu mengambil peran aktif dalam
meminimalisir dan mencegah banjir di Jakarta. Maka, edukasi dini secara terus
menerus penting untuk dilakukan kepada masyarakat.
“Pemerintah memang harus melakukan
pencegahan dan pembenahan, tapi masyarakat harus memahami juga
tanggungjawab dan perannya akan
pentingnya menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, serta bagaimana
mitigasi banjir perlu diketahui dan dilakukan. Uhamka yang menggeluti sektor
pendidikan, perlu juga berperan dalam
mengedukasi masyarakat.
Untuk itu, setiap semester, Uhamka
terus mengadakan berbagai kegiatan sosial yang lakukan oleh mahasiswa maupun
dosen, diantaranya pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan edukasi dan
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa yang dilakukan di
Jakarta maupun luar Jakarta, seperti bodetabek sebagai daerah penyangga yang
bisa meminimalisir dampak banjir di Jakarta. Diantaranya kegiatan yang
dilakukan, berbentuk pelatihan pengelolaan sampah, seperti yang dilakukan oleh
Prodi Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA serta dosen dan mahasiswa FEB Uhamka di
Kampung Gedong dengan bentuk kegiatan pelatihan kewirausahaan, pelatihan
entrepreneur, serta pengelolaan sampah agar dapat bermanfaat sesuai dengan
fungsinya,” tutur Desvian.
Jakarta telah berdiri 496 tahun.
Setiap tahun yang telah dilewati menjadi evaluasi di masa lalu serta ungkapan
pengharapan untuk masa depan. Masalah yang masih menjadi pekerjaan rumah
Jakarta tentu menjadi tanggung jawab bersama. Maka dari itu, masyarakat dan
pemerintah perlu menyatu dan bersinergi untuk membentuk Jakarta yang lebih
baik di masa depan.
Hingga saat ini, Uhamka dengan 9
Fakultas yang ada dan Sekolah Pascasarja dari jenjang S1, S2, dan S3 tetap
berkomitmen membangun Jakarta dan Indonesia. Membangun melalui pendikan, di
Uhamka ada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); membangun dari segi
kesehatan ada Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES),
Fakultas Farmasi dan Sains (FFS); membangun teknologi industri ada Fakultas
Teknologi Industri dan Informatika (FTII); membangun ekonomi ada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB); membangun mental ada Fakultas Psikologi (FPsi),
membangun religius keagamaan ada Fakultas Agama Islam (FAI), membangun dan
menumbuhkan sosial dan politik ada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP),
serta ada Sekolah Pascasarja dengan 11 program Studi S2 dan S3 yang siap
memajukan Jakarta dan Indonesia di kancah dunia, mari bergabung bersama Uhamka
selengkapnya dapat melalui tautan https://uhamka.ac.id/reg/ dan https://linktr.ee/uhamka.