KabarPendidikan.id - Dr. Siis Suharto yang telah menyelesaikan program doktor di Prodi S3 Ilmu Keolahragaan hanya dalam waktu 33 bulan atau 2 tahun 9 bulan. Tak tanggung-tanggung, guru SMP di Purworejo Jawa Tengah ini berhasil meraih gelar doktor di FIKK Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Ia telah melakukan penelitian dengan judul disertasi "Pengembangan Model Latihan Pembebanan untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Statis dan Keseimbangan Statis Atlet Panahan". Ternyata, penelitian disertasi tersebut diangkat dari rendahnya capaian medali dari cabang olahraga panahan di Purwokerto serta rendahnya kemampuan kekuatan otot statis dan keseimbangan atlet panahan.
Menjadi guru besar termuda sepanjang sejarah UNY, Siis mengembangkan pola latihan bagi atlet panahan dengan metode pembebanan untuk meningkatkan keseimbangan dan kekuatan saat memanah. Panahan sendiri membutuhkan kekuatan yang ekstra.
Selain kekuatan, olahraga panahan juga membutuhkan ketenangan dan keajegan. Sedangkan implementasi ke atlet sudah dilakukan. Terbukti pada pra PON, perolehan medali emas Jawa Tengah yang meningkat dari tahun sebelumnya. Selain itu, kondisi fisik atlet panahan dituntut harus selalu prima.
Dengan metode yang dikembangkan ini, atlet dapat bertahan meski harus bertanding hingga larut malam. Adapun produk model latihan ini sudah layak digunakan di lapangan dengan pernyataan dari ahli. Juga telah diuji coba sebanyak 25 kali. Selain itu, latihan panahan tidak harus di lapangan terbuka. Latihan dapat di gym untuk memanah yang berbeda dengan yang lain dan dimodifikasi. Rekomendasi latihan bagi atlet pemula dan profesional menggunakan nol beban dan dapat dikombinasi sesuai kebutuhan.
Ketua Dewan Penguji, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., tersebut memutuskan bahwa Siis Suharto berhasil mempertahankan disertasinya dengan baik dan layak menyandang gelar doktor bidang Ilmu Keolahragaan berpredikat Cumlaude dengan IPK 3,97.
(Annisa Nurani/Dyl)