“Jika tadi promotor dalam berbagai konsiderannya ada mengeluarkan kata-kata luar biasa dalam beberapa persyaratan, saya yakin, penerima Dr. HC yang ada di samping ini (UAH) memang sosok kader Muhammadiyah yang luar biasa dalam berbagai aspek,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
Haedar berharap Adi Hidayat yang juga Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dapat meningkatkan kontribusinya dalam mentransformasikan pendidikan Islam yang berkemajuan dan terintegrasi dengan landasan Al-Qur'an dan Sunnah. Dia mengatakan bahwa tantangan lembaga pendidikan Islam dan lembaga dakwah Islam di Indonesia memang tidak mudah, yaitu mengimplementasikan gagasan Adi Hidayat secara aplikatif.
”Tantangannya adalah pertama kita ada di realitas budaya dan ekosistem yang sering berbenturan dengan nilai-nilai Islam sebagaimana kita normatifkan dan realisasikan. Bahkan kita berhadapan dengan pola perilaku yang membudaya seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dusta personal maupun kolektif dan sistem, yang itu juga dilakukan oleh mereka yang beragama Islam,” tutur Haedar.
Artinya, kata dia, ada kesenjangan perubahan antara nilai, qimma, value dan realitas kehidupan yang selalu penuh pesona. Dia percaya bahwa ini adalah tugas pendidik dan lembaga pendidikan Islam.
"Dan saya yakin UAH semakin diperlukan pemikiran dan pengkhidmatannya untuk kita baik di Muhammadiyah maupun lembaga Islam pada umumnya,” ujar Haedar.
Haedar optimistis, berbagai capaian Adi Hidayat dalam pengabdian pendidikan Islam telah mampu mewujudkan pendidikan Islam transformatif yang holistik, modern, dan maju sebagai ekosistem pemikiran alternatif dan unggul.
“Ini anugerah yang patut disyukuri dan kami percaya setelah UAH dapat penghargaan akan semakin tinggi ilmunya, makin tawadhu, serkaligus pengkhidmatannya yang luar biasa untuk persyarikatan, umat, bangsa dan kemanusiaan global,” ujar Haedar.
(Nanda/dyl)