KabarPendidikan.id - Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Pendidikan bahasa dan Sastra (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bersama mahasiswa Program Doktor Bahasa Indonesia angkatan 2022 laksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Pelatihan Literasi Pembelajaran Berbasis Teknologi sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Bahasa Indonesia SMA di Kabupaten Garut yang diketuai oleh Dr. Yeti Mulyati dan terlaksana secara langsung di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Garut, Jawa Barat (13-14/5).
Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh Dr. Andoyo
Sastromiharjo selaku ketua Program Studi S2 dan S3 Pendidikan Bahasa Indonesia,
Dr. Yeti Mulyati selaku Ketua Pelaksana PKM, Darpan,
M.Pd selaku pengawas SMA di Kabupaten Garut sekaligus mewakili Kantor Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat, Iyus Yusandi selaku ketua Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kab. Garut, Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
sekabupaten Garut, serta mahasiswa Program Doktor Bahasa Indonesia UPI angkatan
2022.
Dr. Yeti Mulyati selaku Ketua Pelaksana PKM menuturkan bahwa
kegiatan PKM ini merupakan agenda yang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Kegiatan PKM mahasiswa ini juga merupakan syarat kelulusan mata kuliah.
“Melalui kegiatan PKM ini mahasiswa S3 ini turun ke lapangan
agar bapak dan ibu guru semua dapat saling sharing pengalaman dan pengetahuan
terkait literasi pembelajaran berbasis
teknologi ini,” tutur Dr. Yeti.
Selanjutnya, Dr. Andoyo Sastromiharjo selaku ketua Program
Studi S2 dan S3 Pendidikan Bahasa Indonesia mengatakan, setiap mata kuliah di
program Magister dan Doktor yang tagihan tugasnya ialah artikel jurnal dan
pengabdian masyarakat. Hal ini dikarenakan untuk memenuhi tugas tri dharma
perguruan tinggi.
“Insya Allah di tahun ini program studi Pendidikan Bahasa
Indonesia akan mendapatkan dana penelitian. Terkait pendidikan literasi ini
sangat penting menurut saya karena para mahasiswa S3 kami harus menguasainya
agar dapat melahirkan berbagai prinsip-prinsip keilmuan bagi peserta didik
nantinya dan ini juga harus dikuasi oleh seorang guru. Maka upaya kami
melakukan pengabdian masyarakat terkait pelatiham literasi ini terutama guru,”
ujar Dr. Andoyo.
Di lain pihak, Darpan, M.Pd selaku pengawas SMA di Kabupaten
Garut sekaligus mewakili Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat
menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa pascasarjana progam studi
Pendidikan Bahasa Indonesia melalui PKM ini yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pengetahuan dan wawasan guru.
“Perlu diketahui bahwa saat ini mutu pendidikan disetiap
satuan pendidikan ditunjukkan dengan rapor pendidikan yaitu dengan empat
komponen ada literasi, numerasi, karakter, dan lingkungan. Melalui kegiatan ini
saya berharap para mahasiswa dan guru persoalan literasi yang masih rendah ini
dapat meningkat, sehingga dampaknya seperti kemunculan hoax dalam literasi
digital dapat terkikis,” kata Darpan.
Pada sekmen terakhir, Iyus Yusandi selaku ketua Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kab. Garut, Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
sekabupaten Garut mangatakan, sudah banyak guru yang berhasil mendidik dan
membimbing peserta didiknya untuk menerbitkan buku. Ia berharap melalui
kegiatan literasi ini dapat menjadikan peserta didik mampu berekspresi sesuai
dengan kurikulum merdeka.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan pelatihan literasi ini
bisa membuat guru semakin mampu membimbing peserta didiknya untuk berkreasi
sesuai dengan kurkikulum merdeka,” pungkas Iyus.