KabarPendidikan.id - Sebanyak 28 siswa Sekolah Pelita Harapan Lippo Village menunjukkan hasil karya penelitiannya dalam pameran sains Applied Science Academy (ASA), Kamis (25/5/2023). Mereka menghadirkan hasil penelitian dari 28 topik berbeda yang mereka kembangkan selama satu tahun di luar jam pelajaran sekolah.
Applied Science Academy (ASA) merupakan program pembelajaran
berbasis riset kepada siswa-siswa yang
menawarkan mentorship dari para profesional di bidang energi terbarukan,
bioteknologi, ilmu komputer, ilmu pangan, serta berbagai bidang lainnya.
Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk memberikan
literasi ilmiah dan teknologi yang maju, menanamkan keterampilan berpikir
kritis, berkomunikasi, mengembangkan pemikiran kolaboratif, inventif, sikap
cepat beradaptasi, cepat mendengar, dan cepat belajar pada siswa di awal karir
mereka.
Beberapa hasil penelitian yang ditampilkan dalam ASA seperti
permainan Tetris yang digabungkan dengan sistem penglihatan artificial
intelligence (AI) dan dikemas sebagai aktivitas olahraga, generator energi
gelombang laut, lantai yang mengumpulkan energi dari langkah kaki, serta sistem
pengumpulan energi panas yang mampu menyimpan energi panas skala kecil.
Direktur ASA, Eden Steven menjelaskan, bahwa program ini
dapat memperkaya pembelajaran di dalam kelas melalui model pembelajaran
berbasis riset di luar jam sekolah. Siswa diizinkan untuk menjelajahi dan
meneliti berbagai topik menarik yang diminati bersama dengan para mentor ahli
di bidangnya.
“Di sini kita mengembangkan suatu konsep pembelajaran baru
di mana anak-anak dapat mengaplikasikan hasil belajar dari dalam kelas ke dalam
proyek yang nyata, sehingga kelak mereka dapat memiliki suatu kecintaan yang
lebih lewat karya-karya mereka,” ujar Eden.
Ia juga menambahkan, dalam pameran tahun ini ASA
menghadirkan banyak pengalaman baru lewat zona interaktif yang bisa dicoba oleh
para pengunjung pameran.
“Untuk pameran tahun ini, kami akan menghadirkan pengalaman
baru melalui zona interaktif. Kami akan memamerkan TennBot, sebuah robot yang
melacak dan melemparkan bola tenis kepada pemain. Pengunjung juga dapat mencoba
AutoMate, sebuah sistem kamera deteksi objek untuk mobil yang membantu
mengingatkan pengemudi yang tidak waspada untuk berhenti ketika ada objek di
depannya," tambah Eden.
Phoebe Bintoro, salah seorang peserta ASA 2023 membagikan
pengalamannya selama mengikuti dan mempersiapkan pameran hasil penelitian yang
dilakukannya.
“Saya masuk ke ASA saat masa covid. Jadi banyak banget
restriksi buat saya tidak bisa ke laboratorium, tidak bisa ke tempatnya Dr.
Eden buat mengerjakan proyeknya. Jadi pada tahun pertama itu agak tersendat,
tapi setelah satu tahun dan laboratorium mulai dibuka kita bisa mulai langsung
melakukan semua yang sudah kita rencanakan,” ujar Phoebe.
Salah satu alumni ASA, Heesun Yoon juga membagikan pengalaman yang mengubah
hidupnya dengan akademi tersebut.
"Menjadi bagian dari ASA adalah pengalaman yang sangat
berharga bagi saya. Program ini memungkinkan saya untuk mengembangkan
pengetahuan dan memupuk pengalaman yang siswa SMA pada umumnya tidak bisa
dapatkan, dan itu masih membantu saya dalam pendidikan perguruan tinggi saya.
Ini juga berkat bertemu mentor yang baik yang sangat mendukung pekerjaan
saya," ujar Yoon.
(Alifia Angel/adp)