KabarPendidikan.id - Wakil
Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko menyampaikan masih banyak kendala yang
harus dihadapi untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik harus segera
diatasi, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Menurut
Heri, Pendidikan kita masih banyak dihadapkan dengan banyaknya permasalahan,
mulai dari angaran pendidikan, kurikulum, fasilitas, sarana dan prasarana,
hingga sumber daya tenaga pendidikan yang belum memadai.
Heri
memaparkan, pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, khusunya Pemprov
Jateng dan OPD bidang pendidikan, harus mengedepankan komitmen dan membangun
kolaborasi yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan, demi mewujudkan
sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing untuk menjawab berbagai
tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di masa datang.
"Momentum
Hardiknas tahun ini, saya berharap pendidikan di Jateng Harus Mampu Menjawab
Kebutuhan dan Tantangan Zaman," kata heri.
Heri menuturkan bahwa kita sudah masuk era
yang mana kompetisi SDM masyarakat harus bisa bersaing ketat karena dihadapkan
dengan banyaknya kemajuan yang ada seperti teknologi dan informasi.
"Semangat
untuk mencerdaskan kehidupan setiap warga negara yang digaungkan Ki Hajar
Dewantara, juga harus dibarengi dengan pemantapan pada bisa terjawabnya
tantangan dan kebutuhan yang ada, maka pendidikan harus menjamin itu,"
tegasnya.
Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Tahun 2023, di Halaman Kantor Pemprov Jateng, mengatakan, pendidikan bisa
menjadi panglima yang membawa Indonesia menjadi negara adidaya.
“Tadi
kami sampaikan, yang pertama akses pendidikan harus semakin banyak, makin
merata, dan mereka yang tidak mampu harus dibantu negara,” ujar Ganjar.
Gubernur
Jateng dua periode itu menuturkan, banyak cara yang bisa diupayakan untuk
mewujudkan itu. Baik secara konvensional maupun modern, dengan memanfaatkan
teknologi.
“Riset
sekarang mesti lebih dalam lagi, apalagi yang perguruan tinggi kita sudah punya
BRIN, Jawa Tengah punya BRIDa. Maka, kolaborasi ini kita pakai untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang tidak tuntas, dan harus lebih cepat,”
katanya.
Di
sisi lain, Ganjar juga menekankan agar pendidikan budi pekerti tidak
ditinggalkan. Selain itu, juga penting untuk menanamkan budaya integritas sejak
dini.
“Sehingga
mereka mengerti mana baik, mana buruk, dan bagaimana harus menjaganya. Ya
termasuk hormat sama orang tua, cinta pada bangsa dan negara. Itu sesuatu yang
hari ini ingin kami sampaikan dalam Hari Pendidikan,” tegasnya.
Ganjar
berharap, Jawa Tengah akan terus melahirkan program revolusioner di bidang
pendidikan. Misalnya, kebijakan sekolah gratis, sekolah virtual, hingga SMK
Jateng, diharapkan bisa dipertahankan, bahkan dikembangkan.
(Annisa
Nurani/SAN)