KabarPendidikan.id - Unit Kerja Sama Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menyelenggarakan Sosialisasi Beasiswa Uhamka S3 Spanyol secara luring di Mini Teater 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, Jum’at (14/4).
Kegiatan ini dihadiri oleh Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II
Uhamka, Anisia Kumala selaku Wakil Rektor I Uhamka, Purnama Syae Purrohman
selaku Kepala Unit Kerja Sama Uhamka, Yordan Gunawan selaku Ketua PCIM Spanyol
dan Ketua ASKUI PTMA, serta para peserta sosialisasi yang terdiri dari
dosen-dosen Uhamka.
Dalam sambutannya, Desvian Bandarsyah selaku Warek II Uhamka
mengungkapkan bahwa berdasarkan rencana strategis (Renstra), Uhamka terus
mendorong standarisasi dosen. Uhamka akan mewujudkan Prophetic Teaching di
masa depan, untuk mewujudkannya, Uhamka harus memiliki dosen yang memiliki
wawasan keilmuan, penguasaan metode pembelajaran yang unggul. Dosen Uhamka juga
harus meningkatkan standarisasinya dari sisi keterampilannya di bidang riset.
“Berdasarkan renstra yang telah Uhamka persiapkan, Uhamka akan segera
menjadi Propethic Teaching University. Untuk mewujudkan hal tersebut,
Uhamka harus memiliki dosen yang luas wawasan keilmuan serta metode
pembelajarannya. Dosen-dosen kita juga harus meningkatkan kemampuannya dalam
bidang riset, mendalami apa saja paradigma riset seperti metodologi, instrumen,
pendekatan, dan lain-lain. Maka dari itu Uhamka mendorong bapak dan ibu untuk
menemukan standarisasi tersebut dengan studi lanjut doktor karena dosen-dosen
kita merupakan aset Uhamka,” ujarnya.
Anisia Kumala selaku Wakil Rektor I Uhamka mengungkapkan bahwa Uhamka berkomitmen untuk mengembangkan kampus yang lebih berintegritas
melalui kualitas dosen dan tenaga kependidikan yang dimiliki. Menurutnya, untuk
membangun pengembangan itu, diperlukan rancangan-rancangan yang terstruktur dan
terarah agar tujuan tersebut dapat diwujudkan. Ia juga mengapresiasi antusiasme
para dosen Uhamka yang telah hadir mengikuti kegiatan sosialisasi ini.
"Saya kira ini komitmen uhamka untuk pengembangan kampus kita
dalam bidang kualifikasi dosen dan tenaga kependidikannya, maka dari itu ini
harus dirancang dan inilah salah satu rancangan Uhamka kedepannya. Maka dari
itu, saya mengapresiasi para dosen yang hari ini antusias mengikuti acara ini,
berarti ini menunjukkan bahwa kita semua mendukung goals tersebut,"
pungkasnya.
Yordan Gunawan dalam sosialisasinya memberikan gambaran mengenai timeline
dalam menyelesaikan S3 di Spanyol. Dalam penjelasannya, pada tahun pertama
mahasiswa akan melakukan riset metodologi untuk me-refresh ingatan
mahasiswa mengenai riset. Selain itu Mahasiswa diwajibkan mengikuti 5 s.d 10
pertemuan seminar. Pada tahun kedua, mahasiswa sudah harus memiliki gagasan
yang dituangkan dalam bentuk proposal. Pada tahun ketiga, mahasiswa akan
melakukan seminar tesis dan menuju final defence. Pada tahun keempat
mahasiswa akan menghadapi tahap akhir yaitu final defence.
"Pada tahun pertama bapak atau ibu akan melakukan riset
metodologi. Ini dilakukan agar anda dapat me-reload kembali tentang
riset. Bapak atau ibu juga diwajibkan mengikuti 5 s.d 10 seminar. Tahun kedua anda
sudah harus memiliki proposal, sehingga di tahun ketiga anda akan melakukan
seminar tesis dan menuju final defence. Di tahun terakhir bapak atau ibu
akan melakukan final defence sebagai tahap penyelesaian studi,"
sampainya.