KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka), yang diwakili oleh Kepala Unit Kerja Sama, Purnama Syae Purrohman menghadiri kegiatan SEA Teacher Exchange Summit pada tanggal 20-21 Maret 2023 di Avani Hotel, Sukhumvit, Bangkok, Thailand.
Pertemuan ini dihadiri oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta
dari Vietnam (1 Perguruan Tinggi), Indonesia (30 Perguruan Tinggi) Thailand (9
Perguruan Tinggi), dan Filipina (37 Perguruan Tinggi), serta University of Tsukuba yang hadir secara
daring.
Selain Uhamka, Delegasi dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah
'Aisyiyah (PTMA) yang hadir adalah Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP),
Universitas Muhammmadiyah Kotabumi (UMKO), dan Universitas Muhammmadiyah
Surakarta (UMS). Delegasi yang hadir antara lain pengelola Kantor Urusan
Internasional, Dekan, Wakil Dekan, bahkan Rektor dan Wakil Rektor dari
masing-masing lembaga.
Kegiatan pertemuan ini bertujuan untuk menyepakati adanya
pertukaran mahasiswa kependidikan secara resiprokal antar perguruan tinggi di
Asia Tenggara yang diatur oleh Sekretariat Perhimpunan Menteri Pendidikan se
Asia Tenggara (Seameo Secretariat). Kegiatan yang sudah diikuti oleh Uhamka
sejak tahun 2016 ini merencanakan Proyek SEA-Teacher Batch ke 9, untuk
pengiriman mahasiswa calon guru untuk praktik mengajar di luar negeri.
Melalui model ini, mahasiswa asing juga harus datang dan diterima untuk
mengajar di sekolah mitra Uhamka, dalam hal ini FKIP Uhamka.
Ethel Agnes Pascua-Valenzuela, sebagai Direktur SEAMEO Secretariat yang berasal dari
Filipina menyatakan bahwa batch ke-9
ini membuka kesempatan bekerja sama dengan negara-negara yang lebih banyak,
selain di Asia Tenggara. Selain itu juga dibicarakan kemungkinan untuk kegiatan
sejenis, yang lebih luas pada program pendidikan vokasi.
Beberapa peserta hadir secara daring
antara lain dari Perwakilan Kementerian Pendidikan Filipina dan Universitas
Tsukuba, Jepang. Hadir secara langsung pejabat perwakilan dari Kementrian
Pendidikan Thailand.
Kesempatan ini juga menjadi ajang reuni bagi para pegiat SEA
Teacher yang terkendala pandemi. Disini bisa bertemu dengan mitra lama dan
mitra baru, serta memperbaharui kontrak kerja sama. Para peserta diminta untuk
mencari mitra pertukaran mahasiswa secara mandiri. Maka pada ajang tersebut,
banyak diskusi intensif yang dilakukan sesama peserta untuk mendapatkan mitra
kolaborasi dan menandatangani framework
collaboration sebagai kerangka untuk aktifitas yang akan dilaksanakan
selanjutnya. Secara umum, dilaksanakan seremoni penandatanganan Letter of Agreement sebagai payung besar
kerja sama antar lembaga.
Pada hari kedua, dilaksanakan kunjungan ke Faculty of Education, Valaya
Alongkorn Rajabhat University under the Royal Patronage, di Pathumthani,
Thailand. Rombongan disambut baik oleh pimpinan fakultas, dan diajak untuk
berkunjung ke Demonstration School
yang terletak di dalam kampus.
Demonstration School adalah konsep yang sama dengan Sekolah Laboratorium jika di
Indonesia. Pembiayaan untuk sekolah di kampus VAR ini cukup besar, antara lain
bisa dilihat dari fasilitas yang dimiliki, kegiatan, serta pengajar native speaker lebih dari satu. Sebagai
negara yang terkenal dengan pariwisatanya, maka Thailand sangat mudah untuk
menggaet para ekspatriat untuk dapat bekerja di Thailand.
Konsep Montessori jadi
bagian di sekolah ini, demikian pula STEM. Bagaimana penerapan Science, Technology, Engineering, and
Mathematics menjadi bagian dalam pembelajaran di sekolah. Sebagai negara
terbuka, tercermin pada sekolah ini, salah satu pelajarannya adalah Bahasa
Mandarin, sebagai bagian dari kurikulum yang diajarkan di kelas.