KabarPendidikan.id- Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menggelar Pengajian Ramadan 1444 H serta Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa, pada Senin (10/4).
Sebelumnya dapat diketahui bahwa makna bulan Ramadan bagi
umat Islam yaitu diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Selama berpuasa umat
Islam diwajibkan untuk menahan segala hawa nafsu, berperilaku sabar, dan tahan
akan adanya ujian. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “Puasa (Ramadan)
merupakan perisai dan benteng yang kokoh dari siksa api neraka.” (HR. Ahmad dan
al-Baihaqi).
Pada bulan Ramadan ini, Nabi Muhammad SAW memberi keteladan
terbaik dengan banyak bersedekah dan menjadi orang yang paling dermawan pada
bulan suci ini. Umat Islam dianjurkan untuk bersedakah serta diwajibkan untuk
menunaikan zakat fitrab. Selain itu, berpuasa di bulan Ramadan adalah salah
satu rukun Islam. Karena itulah makna bula Ramadan bagi umat Islam sangatlah
besar. Ramadan penuh dengan berbagai macam kebaikan serta keberkahan.
Makna Ramadan bagi umat Islam selanjutnya adalah sebagai
bulan pengampunan dosa. Rasulullah SAW pun bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa
Ramadan karena keimanan dan hanya mengharap pahala, dosa-dosanya yang telah
lalu akan diampuni.” (HR. al-Bukhari).
Sesuai dengan makna bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh
keberkahan, Fikes Uhamka melakukan kegiatan pengajian, santunan anak yatim,
serta buka puasa bersama.
Ony Linda selaku Dekan Fikes Uhamka menyampaikan bahwa
Ramadan adalah bulan peningkatan kualitas intelektual, emosional dan spritual.
Ramadan adalah bulan silaturahmi dan pengajian Ramadan yang dilakukan oleh
Fikes untuk menjalin silaturahmi keluarga besar FIKES Uhamka.
“Ramadan merupakan bulan peningkatan kualitas intelektual,
emosional dan spiritual. Pada bulan Ramadan juga seluruh keluarga besar Fikes
Uhamka melakukan pengajian bersama untuk menjaga erat tali silaturahmi,” tutur
Ony Linda.
Sementara itu, Kyai Endang dalam ceramahnya mengatakan bahwa
hidup akan baik dan lurus apabila kita dekat dengan Al-Quran. Ia mencontohkan,
bahwa saat tumbuh-tumbuhan dibacakan ayat quran tumbuhan itu tumbuh baik dan
hasil buahnya cukup baik. Tapi tumbuhan yang dibacakan kata-kata kasar akan
tumbuh jelek dan buahnya pahit.
“Jika tumbuhan saja bisa baik apalagi manusia yang dekat
dengan Al-Quran. Pasti juga akan tumbuh
dengan baik,” ujar Kyai Endang.
Dalam pengajian ini, Dekan Fikes juga menyampaikan adanya pembagian
hadiah dan bingkisan lebaran kepada Mahasiswa Yatim di Fikes Uhamka dan
anak-anak yatim di luar Uhamka.