KabarPendidikan.id - Dewi Novita selaku Sekretaris Program Studi Teknik Kardiovaskular Fakultas Kedoketeran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) sekaligus Dosen FK Uhamka menjadi narasumber dalam acara Teras TVMu di Channel TV Muhammadiyah. Dengan narasumber yang baru, Teras TVMu kini mengangkat tema Sayangi Jantungmu, Sehat Bersama Teknik Kardiovaskuler FK Uhamka tayang pada pada saluran Televisi TVMu, Jumat (13/4).
Dewi Novita pada segmen pertama menyampaikan bahwa kesehatan
jantung itu merupakan suatu masalah yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal
ini karena jumlah penderita penyakitnya dari hari ke hari semakin meningkat, terlebih
juga bukan hanya lansia yang menderita penyakit jantung, tidak dipungkiri bahwa
usia muda juga dapat terserang penyakit jantung.
“Banyak faktor yang menjadi
pencetus seseorang mengidap penyakit jantung diantaranya genetik penderita atau
bawaan penyakit jantung yang didapati ketika ia lahir sudah didiagnosa memiliki
penyakit jantung. Namun demikian seiring dengan waktu, pola hidup dari
penderita juga menjadi sorotan, karena sekarang begitu banyak makanan seperti junk food yang kaya akan lemak tetapi
miskin nustrisi. Lalu kepadatan kesibukan menjadikan malas atau tidak sempat
berolahraga. Kemudian faktor stress, kebiasaan merokok yang memberikan asupan
radikal bebas ke tubuh kita dan kurangnya istirahat atau begadang,” ungkapnya.
Dewi juga menambahkan terkait pencegahan terhadap penyakit
jantung tentunya dimulai dari diri sendiri untuk mengatur pola hidup yang
sehat. Pola kehidupan sehari-hari yang sehat dengan tidur minimal 8 jam,
melakukan olahraga minimal 150menit/hari dalam kurun waktu seminggu,
menghindari rokok, pola makan juga harus teratur dengan memperhatikan asupan
karbohidrat, protein, lemak dan nutrisi lainnya. Dan terakhir memeriksakan
kesehatan secara rutin dan berkala.
“Hal ini tentu terkait dengan perkembangan teknologi memiliki dampak positif dan negatif untuk kesehatan. Misalnya memesan makanan melalui aplikasi online membuat manusia menjadi konsumtif dan malas untuk bergerak. Tentunya edukasi tentang kesehatan harus terus-menerus dikemukakan. Kami dari Uhamka terjun ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang kesehatan diantaranya memberitahu pola makan yang baik yaitu kurangi makan junk food karena dapat memancing tekanan darah pada remaja dan memperingati agar menjauhi rokok. Kembali lagi peran serta tenaga medis dan orang tua yang berinteraksi pada anak sehari-hari harus memberikan wawasan tentang itu,” tambah Dewi.
Selanjutnya, Dewi menyampaikan bahwa terlihat dari
kasus-kasus penyakit jantung yang ada tentu cara menyikapinya tidak terlepas
dari kebutuhan tenaga medis yang melayani terhadap kasus kardiovaskular,
artinya baik dokter umum, dokter spesialis jantung, dan perawat banyak
berperan. Jadi masing-masing tenaga medis ini saling berkolaborasi dan saling
melengkapi. Ia juga mengatakan dari tahun ke tahun tenaga medis kian bertambah
namun belum merata ke seluruh pelosok Indonesia. Kemudian sarana-prasarana atau
rumah sakit semakin membaik untuk mendukung kesembuhan pasien-pasien. Selain
sarpras yang menunjang tentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus
berkualitas, oleh karena itu Uhamka memfasilitasi atau menciptakan lulusan yang
unggul untuk terjun ke masyarakat.
“Jadi untuk menciptakan SDM yang berkompeten, Alhamdulillah
FK Uhamka mempunyai prodi teknik kardiovaskular. Kardiovaskular itu
berorientasi mengenai jantung serta
pembuluh darah. Mahasiswa kami mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah,
kemudian mereka mampu mengoperasikan alat-alat pemeriksaan jantung. Mereka juga
didampingi oleh dokter spesialis jantung belajar terapi pasien penyakit jantung
dan merehabilitasinya. Alhamdulillah sekali telah banyak melahirkan lulusan
yang sudah bekerja untuk melayani masyarakat. Mereka dibekali kompetensi yang
cukup banyak diantaranya menggunakan alat pemerikasaan ultrason untuk jantung,
ekg, treadmill, teknik pemasangan keteterisasi jantung untuk penderita jantung
koroner dan ilmu lainnya yang tak luput dari ajaran Al Islam Kemuhammadiyahan,”
ujar Dewi.