KabarPendidikan.id - Yan
Permenas Mandenas, anggota Komisi I DPR RI, mengusulkan agar dana otonomi
khusus digunakan untuk mensubsidi sektor pendidikan. Tujuannya agar pendidikan
bagi anak-anak asli Papua dapat menjadi sepenuhnya gratis.
Terutama
pasca-implementasi Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus
(Otsus) Papua dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022-2023.“Kita (Komisi I DPR
RI) harus perlu mendorong agar implementasi teknis dari anggaran otsus bisa teralokasi sampai ke
lapangan, tapi buat saya yang paling penting adalah kita minta ke Menteri Keuangan
untuk mencari format bersama agar dana
otsus ini bisa subsidi pendidikan,” tuturnya saat di wawancarai di Kabupaten
Supiori, Provinsi Papua, Ahad (26/2/2023).
Yan
Permenas Mandenas, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra,
menyatakan bahwa dia akan mengupayakan agar dana otonomi khusus dapat digunakan
untuk subsidi sektor pendidikan, sehingga pendidikan gratis bagi anak-anak asli
Papua dapat terwujud. Ia juga menambahkan bahwa upaya ini akan didorong melalui
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, karena Banggar merupakan forum yang tepat
untuk bertemu dengan Menteri Bappenas, Menteri Keuangan, dan menteri-menteri
lainnya dalam rangka membahas dan menyelesaikan masalah tersebut.
“Pasti
saya akan bicarakan kepada mereka untuk bisa memberikan porsi khusus untuk
daerah-daerah 3T ini supaya ditangani dengan cara yang lebih baik agar ada
pemerataan untuk masyarakat di pulau-pulau terluar Indonesia,” tegasnya.
Legislator
yang mewakili daerah pemilihan Papua tersebut juga mengutarakan harapan lain
yang diungkapkan oleh masyarakat Supiori, yaitu tentang adanya persiapan
pendidikan pra-tes masuk TNI-Polri. Hal ini disebabkan karena anak-anak yang
tinggal di Papua pada umumnya kurang siap dari segi mental saat mendaftar,
meskipun fisik mereka baik tetapi keadaan mental mereka tidak siap.
“Nah
jadi mentalitas itu yang perlu kita bangun jadi pada saat mereka tes mereka
percaya diri karena mereka sudah punya bekal yang dipersiapkan baik itu untuk
masuk TNI dan juga rekrutmen untuk Polri noken,” tutupnya.
(Umar
Syaid/SAN)