Kabarpendidikan.id Dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, LPPM Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (UHAMKA) menyelenggarakan Workshop Pentingnya Manajemen Keluarga Sejahtera bagi Warga Muhammadiyah pada Sabtu (4/3). Bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi Bogor, workshop bertempat di Masjid Baiturrahman dengan menghadirkan narasumber Faozan Amar dan Toto Tohari Dosen FEB Uhamka.
Faozan Amar merupakan dosen FEB Uhamka sekaligus Sekretaris
Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan
“Perencanaan keuangan merupakan seni pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh
individu/keluarga untuk mencapai tujuan yang efektif, efisien, dan bermanfaat,
sehingga keluarga tersebut menjadi keluarga yang sejahtera.
Ada beberapa poin penting mengapa
perencanaan keuangan ini harus dilakukan diantaranya adalah ;
1). Untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan
masa mendatang, maka perlu dikelola.
2). Kebutuhan dimasa depan hampir pasti
akan terjadi, namun belum tentu penghasilan masa depan masih sama. Maka perlu
di kelola
3). Jika penghasilan berkurang, dan kita
tidak mengelola penghasilan, maka akan sulit kebutuhan masa depan.
Faozan menambahkan, cara mewujudkan
keluarga sejahtera yakni dengan Meningkatan Pendapatan dan Menekan Pengeluaran. Keduanya ini harus
seimbang dan berjalan bersama, tidak boleh hanya satu saja.
Di lain pihak, Toto menyampaikan bahwa pada dasarnya, harta adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh
manusia dengan nilai tertentu yang dapat dimanfaatkan. Harta bisa berupa uang,
hewan ternak, hasil kebun, berbagai macam properti, dan lain sebagainya.
Mengenai harta ini, harta yang baik adalah harta yang didapatkan dan digunakan
dengan baik pula.
Ketika kita diuji dengan kelebihan harta
kita harus bersyukur dan ketikan diuji dengan kekurangan maka harus bersabar.
Sarfian Efendi, Wakil Ketua PCM Cileungsi
mengatakan materi sangat aplikatif
sesuai dengan yang kita butuhkan dalam
kehidupan sehari-hari dan Alhamdulillah mencerahkan. Terima kasih Uhamka atas kerjasamanya.