KabarPendidikan.id - Dosen bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) laksanakan pengabdian masyarakat dengan judul Pelatihan Pemanfaatan Alat Pembelajaran Bola Makharijul Huruf sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Baca Qur'an di Noble School.
Tim ini dibimbing oleh Muhammad Arifin Rahmanto dan Sintha Wahjusaputri selaku dosen MAP Pascasarjana Uhamka dengan empat orang mahasiswa diantaranya, Aan Siti Nurjanah, Alfia Nur Aziza, Devi Afiyanti dan Luluil Maknun. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah Inklusi Nobel Education School Ruko Green Hills No. A3, Serua, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414 dan lokasi 2: Jl. W R Supratman Blok Jambu No.95, RT.5/RW.6, Cempaka Putih, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Jumat (16/12).
Aan Siti Nurjanah selaku mahasiswa yang bergabung dalam tim
menyampaikan bahwa anak berkebutuhan khusus ini relatif memiliki hambatan dalam
perkembangnya, maka media pembelajaran ini tepat digunakan untuk anak
berkebutuhan khusus. Penggunaan media belajar yang melibatkan keaktifan siswa
akan lebih mempermudah proses belajar mengajar karena mampu membantu daya ingat
siswa terhadap materi yang dipelajarinya.
“Kami telah melakukan survey dan mendapatkan hasil bahwa
kami menemukan kurangnya pemahaman peserta didik dalam Makharijul Huruf
dikarenakan belum adanya media atau alat peraga yang mendukung kegiatan
pembelajaran tersebut. Materi makharijul huruf ini sangat penting karena
merupakan gerbang awal peserta didik ketika akan membaca kitab suci Al-Qur`an”
tutur Aan.
Oleh karena itu penerapan alat peraga makhorijul huruf ini
sangat bermanfaat sekali bagi anak berkebutuhan khusus. Hal ini sejalan dengan
yang diucapkan oleh Ecih Sukaesih selaku Kepala Sekolah Nobel Education School
“Alhamdulillah saya mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman dari
Uhamka yang telah melaksanakan sosialiasi alat peraga world of makharijul huruf
ini. Globe ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak inklusi di noble school
tapi bermanfaat bagi semua sekolah inklusi lainya” tutur Ecih sukaesih