KabarPendidikan.id Tim Pengabdian Sekolah Pascasarjana Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (SPs Uhamka) melaksanakan Kegiatan Pelatihan Membaca dan Memahami Teks Narasi dalam Bahasa Inggris dengan Strategi “Story Map” bagi Siswa SMA Muhammadiyah Cileungsi. Kegiatan ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom Meeting, Rabu (15/2).
Kegiatan ini dihadiri oleh Syaadiah Arifin selaku ketua tim pengmas, anggota tim pengmas yang berasal dari Prodi Magister Bahasa Inggris SPs Uhamka, rekan tenaga kependidikan di SMA Muhammadiyah Cileungsi serta peserta didik di SMA Muhammadiyah Cileungsi .
Story map sendiri adalah strategi untuk membantu siswa memahami teks narasi sekaligus dapat melatih siswa untuk membuat pola berpikir dengan pemetaan bacaan menggunakan struktur dengan elemen karakter, setting, plot, permasalahan dan solusi dari permasalahan tersebut.
Syaadiah Arifin mengungkapkan bahwa pemahaman merupakan faktor paling penting yang harus dikuasai siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Sebagai contoh dalam membaca teks naratif, siswa menemui kesulitan dalam mencari atau mengingat inti teks, hal ini dimungkinkan siswa tidak tidak memiliki teknik untuk menganalisis unsur-unsur teks naratif dengan mudah. Oleh karena itulah siswa membutuhkan bimbingan dari guru untuk memahami makna dari suatu bacaan dengan benar. Salah satu teknik yang dapat dipakai oleh siswa dalam meningkatkan pemahaman membaca teks naratif adalah teknik Story Map.
“Ketika siswa belajar Bahasa Inggris, pemahaman merupakan faktor penting yang wajib dikuasai oleh siswa. Misalnya ketika membaca teks naratif, siswa juga menemukan kesulitan dalam menangkap inti teks, karena siswa tidak memiliki teknik untuk menganalisis unsur unsur teks naratif dengan mudah. Maka siswa membutuhkan bimbingan dari guru untuk memahami makna dari suatu bacaan dengan benar. Salah satu teknik yang dapat dipakai oleh siswa dalam meningkatkan pemahaman membaca teks naratif adalah teknik Story Map” pungkasnya.
Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pengmas cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme para peserta dalam mengerjakan latihan-latihan yang diberikan tim pengmas baik di breakroom dan latihan yang diupload dari hasil Post Reading Questionnaire menunjukkan bahwa teknik ini sederhana, mudah dipahami, dan menarik.
