KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) bersama Universitas Utara Malaysia (UUM) menggelar Collaborative Visit, Ruang Sidang A Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka, Rabu (15/3).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Ade Hikmat selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Uhamka, Purnama Syae Purrohman selaku Kepala Unit Kerjasama Uhamka, Pahman Habibi selaku Kepala Divisi Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri, Nurulwahida Hj Azid selaku dosen UUM , Abdul Hamid Busthami selaku moderator dari UUM, Yee Mei Heong selaku dosen Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), jajaran Dekan Fakultas Uhamka, dan stakeholder Uhamka.
Tujuan dari kegiatan ini, Uhamka telah dipilih oleh UUM dan
UTHM untuk riset kolaborasi internasional. Pada kesempatan ini Nurulwahida Hj
Azid selaku dosen UUM memaparkan hasil risetnya dengan judul TVET Education Policy : Research Consortium
Evidence. Dan Yee Mei Heong selaku dosen Universitas Tun Hussein Onn
Malaysia (UTHM) memaparkan hasil risetnya dengan judul Effective Research Instrumens for greater research contributions and
Impact.
Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka dalam
pembukaannya menyampaikan bahwa Uhamka berprinsip siap melakukan projek riset
besar bersama UUM. Ia menambahkan bahwa Uhamka telah banyak melakukan kolaborasi
seminar, student mobility, dan academic staff mobility.
“Uhamka ini memang sedang mempersiapkan research university, dan yang kini sedang berlangsung di Uhamka
ialah excellent teaching. Bermitra
dengan UUM ini merupakan hal yang strategis untuk persiapan Uhamka menjadi research
university,” tutur Prof Gunawan.
Sementara itu, Abdul Hamid Busthami selaku moderator dari
UUM mengatakan bahwa, kunjungannya ke Uhamka bukan untuk school education project, tetapi projek dari Kementerian Pengajian
Tinggi (KPT) Malaysia. Ia menambahkan, KPT Malaysia memberikan hibah kepada UUM
untuk menggandeng universitas luar
negeri untuk melakukan kolaborasi riset dan UUM memilih Uhamka menjadi mitra.
“Hasil atau luaran yang harus UUM dapatkan ialah scopus Q1
ataupun Q2 namun bukan yang biasa. Dalam hal ini KPT meminta untuk melakukan
kolaborasi riset dengan universitas di luar Malaysia, karena Uhamka sebelumnya
memang sudah bekerjasama dengan UUM maka kami tawarkan inilah projek KPT
Malaysia dan mungkin Uhamka ingin replikasi apa yang kami buat, karena Uhamka
merupakan benchmark dalam school education bagi kami,” ujar Hamid.