KabarPendidikan.id - Dosen dan Mahasiswa Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) membekali Ibu Balita agar dapat mengetahui, memahami serta merubah perilaku dalam pemberian makan kepada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat “Edukasi MP-ASI Cegah Stunting” di Posyandu di Posyandu Mawar 2 Desa Pananggapan Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Sabtu (4/2).
Kegiatan tersebut melibatkan 25 mahasiswa semester 2 kelas A2 Program studi S2 IKM SPs Uhamka dan dihadiri 30 ibu balita sebagai peserta, Kader Posyandu Mawar 2, Ketua PKK, Petugas Gizi, Kesehatan Lingkungan, perwakilan Kepala Puskesmas Bandungsari, Kepala Desa dan beberapa aparat desa. Hadir juga Tim Humas dan Dokter Spesialis Anak RS Derra Asyifa Banjarharjo, Kab. Brebes.
Tati Nuryati selaku dosen Prodi S2 IKM Uhamka sekaligus ketua Program Pengmas SPs Uhamka mengungkapkan bahwa Pada 2021, dari 655 balita, 73 balita terindikasi stunting, 14 balita dengan gizi buruk, dan 56 balita dengan gizi kurang. Faktor penyebab stunting salah satunya yaitu pemberian makanan pendamping ASI. Berdasarkan survei pendahuluan, kebanyakan ibu-ibu yang memiliki anak dibawah dua tahun di Desa Pananggapan Kecamatan Banjarharjo memberikan jajanan yang kurang sehat sebagai makanan pendamping ASI (MP-ASI) di keseharian.
“Untuk mengatasi hal tersebut ibu balita diberikan edukasi MP-ASI Cegah Stunting dengan metode EMO DEMO cemilan sembarangan di Posyandu Mawar 2 dengan tujuan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku ibu balita dalam pemberian makanan pendamping ASI, sehingga kedepannya ada penurunan status gizi balita kurang, gizi buruk dan stunting,” pungkasnya.
Saat melakukan EMO-DEMO cemilan sembarangan, Tati Nuryati juga menyampaikan bahwa tujuan dari EMO-DEMO adalah agar para ibu dapat mengetahui bahaya dari cemilan yang mengandung bahan yang tidak bergizi untuk anak, sehingga para ibu dapat mengantisipasi dan mencegah terjadinya stunting pada anak melalui pencegahan pemberian cemilan sembarangan.
”Ibu-ibu, makanan yang kita berikan kepada anak adalah sumber kalsium dan vitamin yang fungsinya untuk perkembangan dan pertumbuhan anak kita. Makanan yang asalnya tidak mengandung zat-zat yang mendukung pertumbuhan anak akan lebih baik untuk ditinggalkan, salah satunya adalah cemilan sembarangan. Cemilan sembarangan itu mengandung zat-zat yang rentan terhadap penyakit pada anak. Maka dari itu kita sebagai ibu berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan si anak,” tuturnya.