KabarPendidikan.id - Kasmadi, Alumni Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menjadi narasumber utama dalam Acara Teras TvMu di Channel TV Muhammadiyah dengan tema Sukses bersama FKIP Uhamka. Acara ini ditayangkan melalui Channel TV TvMu dan Youtube TvMu Channel, Sabtu (11/3).
Kasmadi sendiri merupakan alumni dari Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka angkatan 1.988 yang saat itu masih bernama IKIP
Muhammadiyah Jakarta. Saat ini ia berprofesi menjadi guru mata pelajaran
ekonomi sekaligus Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi di DKI
Jakarta. Di acara ini, Kasmadi memberikan cerita motivasi dan inspirasi kepada
TvMu dalam perjalanannya menuju kesuksesannya hingga saat ini.
Kasmadi sebelumnya mengungkapkan bahwa pada tahun 1.988
Uhamka bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah
Jakarta. Dahulu Uhamka memiliki 3 gedung diantaranya, FKIP yang berlokasi di
Klender, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FP IPS) yang berlokasi di
Pasar Rebo dan yang berlokasi di Limau ialah Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Bahasa. Dengan perkembangan Uhamka yang pesat,
kini sudah memiliki 8 gedung tersebar di wilayah Jakarta.
“Waktu saya berkuliah dulu sebelum bernama Uhamka adalah
IKIP Muhammadiyah Jakarta. Kampus saya dulu di FP IPS dan saya terinspirasi
dengan teman-teman kuliah yang sambil bekerja, akhirnya saya berkuliah sambil
mengajar untuk menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan di kampus,” tutur
Kasmadi.
Selanjutnya Kasmadi menuturkan bahwa
profesi guru merupakan pekerjaan yang mulia pada zaman kapanpun. Hal ini karena
guru dapat membimbing, membina, dan berbagi semua ilmunya kepada siswa yang
memiliki karakter unik dan berbeda satu sama lain. Ia menambahkan, bahwa guru
juga harus terus-menerus belajar agar dapat memahami cara belajar siswa dan
dapat merealisasikanya dengan tepat.
“Untuk mengedepankan perbedaan cara belajar siswa, maka guru
bisa menerapkan pembelajaran diferensiasi. Setiap siswa ada yang cara
belajarnya auditori, audio visual, dan kinestetik. Disinilah tantangan guru
harus bisa menerapkan pembelajaran diferensiasi agar siswa dapat memahami
pelajaran dengan baik. Dan pada zaman sekarang telah didukung oleh pemerintah
melalui Kurikulum Merdeka Belajar untuk menggali kompetensi siswa,” tambah
Kasmadi.
Di akhir segmen, Kasmadi berpesan untuk generasi muda agar
menjadi guru, karena guru adalah tiang negara dan bangsa. Jika generasi muda
tidak ingin menjadi guru, maka itu merupakan tanda kehancuran sebuah bangsa.