KabarPendidikan.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan 202 guru terpilih bersinergi untuk menginspirasi para guru. Kerjasama ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan meningkatkan penggunaan platform teknologi untuk mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka di 34 provinsi.
"Mereka akan bergerak menginspirasi
mewujudkan Merdeka Belajar melalui berbagai praktik baik dalam memanfaatkan
platform teknologi," ujar Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi
Kemendikbudristek, M Hasan Chabibie, Sabtu (18/3/2023).
Dijelaskan, 202 pengajar yang terpilih adalah Duta Teknologi
dan Kapten Belajar.id. Hasan mengatakan, tugas guru tahun depan adalah
memanfaatkan, berkontribusi dan menyebarluaskan penggunaan platform teknologi
e-learning untuk mendukung perannya sebagai pendidik di bidangnya
masing-masing.
“Mereka pun akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan
dan UPT di daerah dalam hal distribusi dan penyebaran platform teknologi
berbasis e-pembelajaran ini,” jelasnya.
Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id merupakan
trainer terpilih kompetisi pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) sejak 2017-2022
dan ketua komunitas trainer berbasis akun belajar.id. Tahun ini mereka
terlibat langsung dalam penggunaan berbagai platform pembelajaran online yang
dikembangkan.
Pertama, Rumah Belajar adalah platform konten
pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Kedua, Merdeka Mengajar Platform
(PMM), sebuah wadah pelatihan bagi guru untuk menjadi fasilitator belajar
mengajar dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Ketiga, platform Rapot Pendidikan (PRP), yaitu
platform data yang menyajikan nilai penilaian nasional dan informasi lain
tentang hasil belajar yang dicapai oleh satuan pendidikan dalam satu layar yang
terintegrasi.
“Duta Teknologi bukanlah bawahan
Pusdatin atau BLPT, tetapi mereka adalah mitra/partner Pusdatin dan BLPT yang
siap berkolaborasi memajukan pendidikan di Indonesia sebagai Jangkar Teknologi
Pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Hasan menyampaikan bahwa saat ini
transformasi teknologi digital dalam dunia pendidikan telah dilakukan dengan
mengedepankan pengembangan platform teknologi yang mengutamakan kebutuhan
stakeholders pendidikan.
Selama dua tahun terakhir, khususnya di masa pandemi
Covid-19, platform teknologi terbukti mampu mendukung implementasi berbagai
keberhasilan Merdeka Learning secara lebih cepat dan efisien.
“Aktor utama peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah Bapak/Ibu guru. Dengan menggandeng guru dari 34 provinsi, platform lebih membumi dan lebih bermanfaat dalam berkontribusi dalam pendidikan kita," ujar Hasan.
(Nanda/adp)