Oleh: Ibnu Mubarok Attamami
Mahasiswa FEB Uhamka
Jika kita melihat kembali masalah umum vandalisme, bahkan kita temui di tempat umum itu sendiri, tidak hanya di tempat umum, tetapi mereka juga merusak monumen dengan grafiti di mural yang disajikan hanya untuk keberadaan kelompok. Mungkin bagi sebagian orang mural adalah seperti ekspresi atau perasaan yang tertulis di dinding. Anda merasa kagum dan bangga ketika orang-orang datang dan melihatnya. Namun di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, mural hanya dijadikan grafiti, merusak dan meresahkan ruang publik.
Vandalisme dapat meningkat karena kurangnya moral dan sikap nasionalis dari para pelaku, mereka tidak memikirkan apakah tindakan mereka mempengaruhi masyarakat umum. Salah satu kejadian yang baru-baru ini terjadi di kota Depok dimana orang menyeberangi jembatan (JPO) yang menjadi ikon kota Depok sebagai tempat penyeberangan, dan visual yang menarik dicoret begitu saja dengan mural oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab tidak memiliki arti yang berarti.
Kita generasi muda harus tahu bagaimana menghargai orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. bagaimana kita saling memberi rasa aman dan aman dalam masyarakat. Semangat kebangsaan tidak hanya dipahami dan dicerna, tetapi harus disertai tindakan nyata. Sikap nasionalis ini harus terus diajarkan dan diterapkan pada generasi muda saat ini. Di zaman modern ini, banyak faktor yang dapat menurunkan semangat kebangsaan generasi muda.
Membuat hilangnya moral yang tumbuh dalam individu maupun kelompok, dengan adanya tindakan vandalisme itu sendiri sudah termasuk ke dalam suatu sikap negatif dan merugikan banyak pihak. maka dari itu kita harus menjunjung tinggi semangat berkebangsaan.