KabarPendidikan.id - Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di
Ponorogo mengakibatkan banjir sehingga merendam gedung Madrasah Ibtidaiah Negeri
(MIN) 6 Ponorogo. Hal tersebut membuat kegiatan belajar
mengajar terpaksa harus diliburkan sementara. Oleh karena itu, para siswa
mengaku sedih karena sekolahnya terendam banjir.
Kabul selaku guru MIN 6 Ponorogo mengatakan bahwa sekolahnya
memang seringkali dilanda banjir terutama saat hujan deras. Ia menceritakan
banjir terbesar pernah terjadi pada tahun 2007. Namun, kejadian banjir kali ini
juga tidak kalah besar.
"Hari ini, ketinggian air mulai 50 hingga 80 cm
sehingga anak-anak kami liburkan demi keamanan. Dalam hal ini, total ada 9
ruang yang terendam," ujar Kabul, Rabu (15/2).
Beruntung sebelum air sempat meninggi, terdapat beberapa
guru yang berjaga di sekolah. Mereka berhasil
mengamankan dokumen-dokumen dan peralatan elektronik ke tempat yang lebih
tinggi.
"Jam 11 malam air mulai menggenang di luar
ruangan kelas. Kemudian, sekitar jam 2 pagi air mulai masuk ruangan," jelas
Kabul.
Sementara itu, Ambar selaku siswa kelas 5 mengaku sedih saat mengetahui
sekolahnya terdampak banjir. Sudah dua kali ini sekolahnya terpaksa diliburkan
akibat banjir.
"Sabtu lalu sama hari ini libur, sekolahnya kena
banjir. Sedih," ucap Ambar.
Henry Indrawardana selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten
Ponorogo mengatakan bahwa hujan deras yang melanda beberapa hari ini
menyebabkan air dari Buluketro dan Purwantoro mengarah ke Ponorogo sehingga total
ada 10 hingga 15 titik banjir.
"Terdapat 3 kecamatan yang terdampak, yakni Sukorejo,
Kauman, dan Ponorogo. Walaupun beberapa sudah mulai mengalami penyurutan, tetapi
di daerah Paju, Tempuran, dan Gandukepuh masih ada banjir," tutup Henry
kepada wartawan, Rabu (15/2).
(Alifia Angel/SAN)