KabarPendidikan.id - Izza Rohman, dosen Al Islam Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (AIK Uhamka) menjadi narasumber dalam acara TerasMu yang ditayangkan oleh TV Muhammadiyah (tvMu), Sabtu (11/2).
Pada acara ini Izza Rohman memberikan pandangannya terkait Internasionalisasi Muhammadiyah dan Dinamika
Gerakan-gerakannya. Sebelumnya ia menjelaskan bahwa visi internasionalisasi
Muhammadiyah itu merupakan konsekuensi Islam berkemajuan dan perkembangan
historis dinamika dakwah persyarikatan Muhammadiyah. Gagasan Islam berkemajuan
tentu di dalamnya terdapat visi internasionalisasi, bahwasanya Islam memberi
rahmat tidak hanya untuk warga Muhammadiyah maupun Indonesia tetapi juga diluar
Indonesia.
“Agama Islam memiliki arti Rahmatan lil alamin maka
Muhammadiyah selaku gerakan Islam harus membuktikannya. Sebagai gerakan Islam
maka konsekuensi Muhammadiyah yang mendorong kemajuan melalui peradaban dunia
dan melalui kader-kader yang bertempat di luar negeri untuk internasionalisasi
Muhammadiyah,” tutur Izza.
Izza menambahkan, internasionalisasi Muhammadiyah sudah sampai
empat tahap, diantaranya meliputi kehadiran kader Muhammadiyah di berbagai
Negara, hadirnya program-program Muhammadiyah di luar negeri seperti bantuan
bencana alam atau inisasi perdamaian, adanya struktur Muhammadiyah dengan
hadirnya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah
(PCIM), dan memunculkan amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan di
Malaysia, Australia, Lebanon, Mesir dan berbagai lainnya.
“Alhamdulillah perkembangan internasionalisasi ini patut
diapresiasi, maka kedepannya berdampak baik. Tentu saja kita berharap amal
usaha ini menjadi pusat unggulan sebagaimana yang diharapkan oleh pimpinan
pusat Muhammadiyah. Saya kira itu akan menjadi tantangan dari
internasionalisasi Muhammadiyah,” tambah Izza.
Selanjutnya Izza berharap Uhamka sebagai amal usaha milik
Muhammadiyah dapat terus mendorong visi Islam berkemajuan dalam
internasionalisasi dakwah Muhammadiyah.
“Internasionalisasi Muhammadiyah tentu membutuhkan dukungan
dari perguruan tinggi Muhammadiyah seperti Uhamka. Dukungan yang dapat
diberikan misalnya Uhamka berkolaborasi dengan perguruan tinggi di luar negeri,
ini merupakan kesempatan untuk menginternasionalisasi Muhammadiyah,” tutup
Izza.