KabarPendidikan.id - M. Samsuri
selaku kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa
Barat-Banten mengatakan bahwa ada tiga kabupaten atau kota di Jawa Barat-Banten
yang memiliki kontribusi paling tinggi terhadap kebijakan pendidikan. Ketiganya
adalah Kabupaten Indramayu, Kota Cilegon, dan Kabupaten Purwakarta. Samsuri
mengakui bahwa ketiga daerah itu diberikan penghargaan yang sudah berkontribusi
banyak pada pendidikan yakni lembaga pendidikan, pemerintahan, dunia usaha, dan
industri perlu bersinergi.
"Sebab,
kita memiliki orientasi terhadap pendidikan berkualitas, baru kemudian bicara
kuantitas dan angka partisipasi," ujar Samsuri, Jumat (17/2).
Dalam hal ini, LLDIKTI
Wilayah IV Jawa Barat-Banten itu juga dilakukan penandatangan nota perjanjian
kerjasama dengan dengan sejumlah kabupaten atau kota di Jawa Barat-Banten.
"Kami
mengundang para kepala daerah di Jawa Barat-Banten. Dengan demikian, ada 16
kabupaten atau kota yang melakukan penandatanganan nota kerjasama dengan
LLDIKTI," tambah Samsuri.
Selain itu, Samsuri
mengatakan bahwa di wilayah Jawa Barat dan Banten terdapat 445 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan 7 di antaranya
memiliki akreditasi unggul. Sedangkan untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ada
13 dengan 6 diantaranya berakreditasi unggul.
"Pada
kurikulum pendidikan, akan ada 3 semester belajar di luar kampus yakni di
pemerintahan, dunia usaha, dan industri. Jika bersinergi, maka momentum ini
bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya," jelas Samsuri.
Samsuri berharap
agar para kepala daerah yang memiliki program pendidikan tinggi seperti
beasiswa atau lainnya bisa melakukan koordinasi dengan LLDIKTI.
"Kita akan
sinkronkan dengan program yang ada di kementerian sehingga bisa seimbang,"
ucap Samsuri.
Helldy Agustian selaku
Wali Kota Cilegon menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah
untuk melakukan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Cilegon.
Selain membangun
infratsruktur sekolah di tingkat dasar dan menengah, Pemkot Cilegon juga
menggulirkan program beasiswa full sarjana.
"Dalam
rangka mempersiapkan generasi emas, infratsruktur, dan fasilitas kita
bangun," ujar Helldy.
Di sisi lain, beliau
juga sedang menyiapkan beasiswa untuk 5.000 orang selama 5 tahun atau setidaknya
ada 1.000 orang per tahun.
"Setiap
orangnya mendapatkan Rp3 juta dikali 8 semester. Pada tahun 2021 ada 525 orang
penerima beasiswa, tahun 2022 sebanyak 1.208 orang, dan tahun 2023 kita
targetkan 1.300 orang," tambah Helldy.
Helldy
menambahkan bahwa pihaknya terus membangun kerja sama dengan 2 PTN dan sekitar
26 PTS yang ada di Kota Cilegon dan Provinsi Banten sehingga tidak ada lagi
alasan bagi generasi di Kota Cilegon untuk tidak melanjutkan pendidikan hingga
ke perguruan tinggi.
"Alhamdulillah,
dengan sosialisasi dan program beasiswa itu angka partisipasinya naik. Kami
berusaha keras untuk terus melakukan pembangunan, tidak hanya fisik tapi juga
kualitas masyarakat Kota Cilegon," ucap Helldy seraya menyampaikan terima
kasih dan apresiasi kepada Kemendikbudristek atas penghargaan yang diberikan ke
Pemkot Cilegon.
Nadiem Makarim selaku
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menjelaskan
bahwa butuh keberanian para pimpinan perguruan tinggi untuk melakukan perubahan
pada sistem tata kelola kampus ke arah yang lebih baik dan berinovasi pada
pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.
"Yang paling penting adalah mengubah
mindset dengan pendidikan tinggi yang berkualitas. Oleh karena itu, kampus
harus menjadi ruang yang merdeka untuk belajar, aman dan nyaman, dan bebas dari
kekerasan. Ini landasan untuk kampus berkualitas,” tutup Nadiem.
(Annisa Nurani/SAN)