KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) dalam penguatan akademik dan non akademik telah melakukan berbagai kolaborasi, diantaranya melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) di Ruang Sidang A Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP Uhamka), Rabu (11/1).
Acara ini turut dihadiri oleh
Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Lelly Qodariah selaku Wakil
Rektor III Uhamka, Purnama Syae Purrohman selaku Kepala Unit Kerja sama Uhamka,
Pahman Habibi selaku Kepala Divisi Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri
Uhamka, begitupula Muharrir Asy’ari selaku Rektor UMMAH.
Prof Gunawan Suryoputro selaku
Rektor Uhamka menyampaikan bahwa kiprah yang Uhamka lakukan sebagai perguruan
tinggi ialah kolaborasi. Ia juga mengatakan bahwa sesuai dengan peraturan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
perguruan tinggi harus memberlakukan pembelajaran dan pengembangan berbasis
kolaborasi.
“Alhamdulillah pada hari ini
Uhamka resmi bermitra dengan UMMAH untuk terus maju bersama sebagai Perguruan
Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). Pada MoU ini akan kami lakukan
berbagai kolaborasi diantaranya riset dosen, pertukaran mahasiswa, KKN
Internasional dan lainnya. Insya Allah
melalui MoU ini akan menciptakan pembelajaran dan pengembangan berbasis
kolaborasi,” tutur Prof Gunawan.
Muharrir Asy’ari selaku rektor
UMMAH mengatakan bahwa Mendikbudristek baru memberikan Surat Keputusan Izin
Penggabungan kepada Ummah pada 28 Maret 2022 lalu sehingga UMMAH baru bergabung
di Mendikbudristek hampir 1 semester. Sedangkan, Surat Keputusan (SK) Rektor
UMMAH baru dilantik oleh Haedar Nashir selaku Ketua Umum Persyarikatan
Muhammadiyah pada Juli 2022 lalu. Dengan demikian, pihak UMMAH masih sangat
memerlukan binaan dan didikan agar dapat meraih akreditasi mulai tahun 2023
ini.
“Tentu kami harus mendorong
proses ini karena pada September 2023, kami sudah harus meraih akreditasi untuk
program studi S1 Keperawatan, D3 Keperawatan, serta Profesi Ners. Selain itu,
pada tahun 2024 yang akan datang kami juga sudah harus meraih akreditasi
program studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas),” ujar Muharrir.
Oleh karena itu, Muharrir
berharap dengan adanya MoU ini menjadikan Ummah dapat bergabung dalam
penelitian pengabdian masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional.
“Kami ucapkan terima kasih kepada
Prof Gunawan beserta jajarannya yang sudah memfasilitasi MoU ini sebagai jalan
untuk merealisasikan apa yang tertuang di dalam MoU ini yakni dapat bergabung
dalam penelitian pengabdian masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
internasional,” harap Muharrir.