KabarPendidikan.id - Sebanyak 7.948 pengajar peserta Pendidikan Pengajar Penggerak (PGP) angkatan IV dinyatakan lulus menjadi Pengajar Penggerak. Lulusan angkatan IV sebagai yg terbanyak apabila dibandingkan angkatan-angkatan sebelumnya yg homogen-homogen hanya 2.800 peserta saja.
“Pada angkatan I-III homogen-homogen lebih kurang 2.800 pengajar setiap angkatan. Di angkatan IV ini jumlahnya sangat besar, 8.053 peserta yg mengikuti, & dalam hari ini sebesar 7.948 orang yg mengikuti pendidikan kita nyatakan lulus menjadi Pengajar Penggerak," ujar Direktur Kepala, Pengawas Sekolah, & Tenaga Kependidikan, Ditjen GTK Kemendikbudristek, Praptono, pada siaran pers, Ahad (1/1/2023).
Para pengajar yg dinyatakan lulus tadi sudah mengikuti proses pendidikan, pendampingan berdasarkan guru praktik, dan anugerah materi berdasarkan fasilitator & instruktur. Peserta yg dinyatakan lulus dalam PGP angkatan IV, istilah Praptono, berhak menerima sertifikat menjadi Pengajar Penggerak.
“Dengan sertifikat tadi, sinkron menggunakan Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 mengenai Pendidikan Pengajar Penggerak, Bapak/Ibu sudah memenuhi baku administratif buat diangkat sebagai ketua sekolah & pengawas sekolah," istilah dia.
Dia menambahkan, mengacu dalam Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021, pihaknya telah mendorong & menaruh regulasi dalam gubernur, bupati, & wali kota, supaya persyaratan administratif pengangkatan ketua sekolah telah mempunyai sertifikat Pengajar Penggerak.
PGP sendiri adalah acara Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui training & pendampingan. Di mana, acara tadi serius dalam kepemimpinan pembelajaran supaya pengajar bisa menggerakkan komunitas belajar pada sekitarnya yg bisa mewujudkan Merdeka Belajar bagi siswa.
Program itu bertujuan menaruh bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran & pengajaran pada pengajar sebagai akibatnya bisa menggerakkan komunitas belajar, baik pada pada juga pada luar sekolah. Pengajar pula berpotensi sebagai pemimpin pendidikan yg bisa mewujudkan rasa nyaman & kebahagiaan siswa waktu berada pada lingkungan sekolahnya masing-masing.
Dalam pelaksanaannya, PGP dirancang melalui pendekatan andragogi & blended learning selama sembilan bulan. Program itu dirancang buat mendukung output belajar yg implementatif berbasis lapangan. Untuk itu, 70 % aktivitas dilakukan pada bentuk on-the-job training, pada mana pengajar menjadi peserta PGP permanen bertugas mengajar & menggerakkan komunitas pada sekolah.
Sementara, 20 % aktivitas didesain pada bentuk aktivitas belajar beserta rekan sejawat, & 10 % lainnya dilakukan pada bentuk pembelajaran beserta narasumber, fasilitator, & pendamping.
PGP angkatan 4 awalnya diikuti sang peserta sebesar 8.053 orang CGP yg dari berdasarkan 146 kabupaten/kota pada 31 provinsi. Sebanyak 11 orang nir melakukan registrasi, sebagai akibatnya yg mengikuti PGP sejumlah 8.042 orang. Dalam perjalanannya masih ada 89 orang menyatakan mengundurkan diri, sebagai akibatnya dalam akhir acara peserta berjumlah 7.953 orang.
DYL_RPH