KabarPendidikan.id - Nety Herawati selaku Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengapresiasi pengembangan pendidikan agama di daerah setempat, salah satunya Rumah Tahsin Darunnajah Muara Teweh yang genap satu tahun di akhir Desember 2022.
Nety menghadiri undangan pada acara syukuran milad tersebut dihadiri oleh Siti Nornah Iriawati selaku Sekretaris Daerah Muhlis yang juga Ketua LPTQ Barito Utara dan staf ahli bidang hukum, di Muara Teweh.
"Saya sangat apresiasi terhadap semangat anak-anak yang dengan semangat untuk belajar di Rumah Tahsin Darunnajah ini, di mana dapat dilihat pada saat menghadiri undangan milad ke-1 rumah tahsin ini,” ujarnya.
Dia mengharapkan apa yang nantinya diajarkan kepada anak-anak didik ini dapat berguna dan bermanfaat untuk masa depan anak. Selain itu sebagai pembina dari rumah tahsin ini dapat bisa lebih dikembangkan lagi ke depannya dengan memaksimalkan lagi bidang pendidikan baca Alquran.
Sebagai anggota DPRD Barito Utara yang membidangi Pendidikan, Komisi I memberikan dorongan dan dukungan untuk sekolah-sekolah keagamaan seperti ini.
"Karena ini adalah sebuah rumah dimana mewadahi dan membina bagi anak anak, dewasa dan juga orang tua yang ingin lebih mendalami bacaan Alquran," tuturnya.
Nety mengungkapkan bahwa rumah Tahsin Darunnajah yang diketuai oleh Siti Rukayah sekaligus pengajar di rumah tahsin ini, baik di bagian TK/TPA/TPQ serta dibantu beberapa pengajar lainnya.
"Pengajar di rumah Tahsin Darunnajah termasuk sang anak yang mana juga kebanggaan Kabupaten Barito Utara. Tias adalah qariah tingkat nasional yang dimulai dari tingkat anak-anak hingga saat ini yang beranjak ke tingkat dewasa," jelas dia.
Selain itu juga, rumah tahsin ini tidak hanya mengajarkan dan menerima santri anak-anak, usia dewasa serta yang sudah berumur. Tujuannya yaitu tidak lain ialah untuk menyempurnakan bacaan Alquran agar lebih baik lagi.
"Tepat pada 28 Desember 2022, kami peringati milad ke-1 rumah tahsin ini dengan sederhana dan mengucapkan syukur atas berdirinya dan berjalannya dengan jumlah 50 santri ini,” ucapnya.
Harapannya, bukan hanya rumah tahsin maupun yayasan lainnya, tetapi juga kepada seluruh pengajar anak didik sekolah khususnya agar dapat memberikan mata pelajaran dengan baik dan benar, tidak menggunakan kekerasan terhadap anak, lakukan dengan bentuk perhatian kasih sayang.
"Perhatian tidak saja dari guru tapi juga keterkaitan dengan orang tua karena kasih sayang orang tua untuk anak adalah hal penting dalam membina serta membentuk karakter anak agar menjadi insan rendah hati, bertutur kata yang sopan dan santun serta mempunyai akhlak yang baik," kata Nety.
DYL_RPH