Oleh : Yossy
Berlan Novitasani Wiyono
Mahasiswa
S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang
Bahasa adalah bagian dari budaya,
bahasa juga mengizinkan ekspansi peradaban sebagai halnya saat ini. Bahasa juga
berkedudukan selaku alat unifikasi sosial sekaligus alat orientasi sosial, hal
ini mengingat bahwa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Jadi, bahasa
Indonesia yang baik digunakan tergantung konteks bahasanya. Sementara itu, Bahasa
Indonesia yang benar harus selaras dengan aturan berbahasa.
Bahasa baku juga memiliki kaidah atau kaidah
yang tetap atau memiliki kestabilan dinamis, namun dalam kestabilan dinamis ini
terdapat pemahaman atau keterbukaan terhadap perubahan yang sistematis dalam
ranah leksikal dan teriminologis, serta berbagai varian dan pengembangan gaya
pada kalimat maupun makna. (Moeliono, 1976: 29).
Pentingnya
memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa Indonesia seharusnya menjadi tempat efektif bagi alat komunikasi untuk menyampaiakn maksud dan tujuan . Adapun lima keberpihakan bahasa yang mampu digunakan tergantung pada lingkungan serta kondisi. Keragaman bahasa bak, ragam yang bersifat baku, resmi, konsultatif, santai, dan akrab. Bahasa Indonesia yang tepat menyandang keterikatan dengan kaidah bahasa yang meliputi tata bahasa, pilihan kata, tanda baca dan ejaan.
Oleh
karena itu, mahasiswa perlu menumbuhkan kesadaran bahwa bahasa Indonesia adalah
alat komunikasi utama untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia. Bahasa
Indonesia adalah sarana untuk mengekspresikan diri secara lisan maupun tulisan
dalam hal rasa, karsa, dan cipta. Serta berpikir secara etis, estetis, dan logis.
Pentingnya memiliki kemampuan berbicara yang baik dan benar
Berbicara melibatkan suatu metode bolak-balik antara
pembicara dan lawan bicara. Artinya, berbicara terjadi sebagai hasil dari proses
timbal balik. Ketika pembicara berbicara, pendengar perlu mendengarkan
pembicara. Sementara itu, pendengar yang semulanya mendengarkan menggantikan
peran berbincang, dan pembicara sebelumnya beralih peran menjadi pendengar.
Dengan cara, keinginan dimunculkan secara sistematis dalam percakapan, seperti
menyamakan persepsi ucapan yang berselang-seling. Inilah yang disebut sebuah metode
komunikasi.
Gaya berbicara bahasa Indonesia secara langsung, sering digunakan dalam berbagai kesempatan seperti, dalam kegiatan skripsi maupun berdialog antar teman sekelas. Gaya berbicara seperti ini berbeda pada setiap diri mahasiswa, mereka akan lebih tangkas dalam menangkap maksud dari si pembicara. Lain halnya dengan mahasiswa yang kurang tangkas, dia akan kesulitan dan butuh waktu berpikir guna mencerna maksud dari si pembicara.
Variasi dari bahasa yang
dipakai seseorang, disebabkan akibat ketidakselarasan dalam konsistensi
komunikasi. Seharusnya gaya bahasa yang digunakan selaras dengan apa yang akan
disampaikan oleh mereka dalam berkomunikasi sehari-hari. Dapat juga di jumpai,
mahasiswa yang memakai gaya bahasa Indonesia formal di luar perkuliahan, saat bertemu
seseorang dalam jabatan ataupun orang lebih tua (Bloomfield, 1995: 44).
Pentingnya menerapkan kemampuan berbahasa Indonesia dalam dunia perkuliahan
Bahasa Indonesia memegang
peranan sangat penting guna memaparkan kemampuan berbahasa dan menumbuhkan
kepribadian mahasiswa. Belajar dan menggunakan Bahasa Indonesia dalam aktivitas
harian dapat menjaga keasliannya.
Bahasa Indonesia tak tumbuh dengan begitu saja, tetapi melewati rentang waktu yang lama. Justru saat ini, bahasa Indonesia masih adanya ekspansi. Dengan begitu, Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kosakata. Di abad ini, kaidah kebahasaan terus berupaya berbenah agar mampu menyerap beragam kosakata modern di kemudian hari.
Bahasa Indonesia yang baik harus memenuhi syarat dan ketentuan yang ada. Karena bahasa yang dipilih bersifat sinkron, bahasa Indonesia seharusnya menjadi tempat yang efektif untuk menyampaikan maksud dan tujuan sebagai alat komunikasi. Ada lima keberpihakan bahasa yang dapat digunakan tergantung pada situasi dan kondisi. Keragaman bahasa bak, ragam yang bersifat baku, resmi, konsultatif, santai, dan akrab.
Di lingkungan perkuliahan, umumnya mahasiswa memilih berbicara menggunakan bahasa Indonesia karena diwajibkan memiliki kesadaran. Seperti dalam berdiskusi di kelas, bahkan dalam kegiatan forum seminar. Mahasiswa diharuskan memakai bahasa Indonesia sesuai kaidah kebahasaan. Akan tetapi, ketika di luar lingkungan perkuliahan banyak dari kalangan mahasiswa tidak menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah kebahasaan. Karena dianggap terlalu formal dan membuat lawan bicara kita bosan dengan gaya bahasa yang cenderung terkesan baku saat berbica.
Maka, hal ini perlu dipahami secara mendalam, sebab pendayagunaan Bahasa Indonesia menurut kaidah, sangat berpengaruh terhadap kapabilitas mahasiswa dalam berbahasa Indonesia secara lisan. Mengingat bahwa mahasiswa sangatlah diharuskan untuk mengimplementasikan Bahasa Indonesia sesuai kaidah dalam loka perkuliahan.