KabarPendidikan.id - Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) tanggapi kasus seorang remaja usia 15 tahun bernama Fajar Labatjo yang memiliki kisah pilu karena pesannya tak kunjung dibalas oleh sang kekasih. Kini Fajar dijuliki oleh netizen dengan sebutan Fajar sadboy. Sadboy sendiri memiliki arti remaja lelaki yang sedih.
Menilik dari video yang diunggah oleh akun Youtube
SerbaSerbi TV, Fajar mengaku bahwa chat
yang ia kirimkan kepada sang kekasihnya tidak kunjung dibalas sejak bulan
Oktober. Ia juga mengaku bahwa melihat kekasihnya berkencan dengan pria lain di
pasar malam.
Dalam menganggapi kasus Fajar Sadboy ini, Anisia Kumala selaku Dosen Psikologi Uhamka menyampaikan, bahwa kesedihan Fajar terlalu dramatis.
Sebelumnya ia menjelaskan bahwa manusia memiliki berbagai emosi positif,
misalnya bahagia dan cinta. Sedangkan emosi negatif misalnya marah dan sedih.
“Pada dasarnya manusia diberikan anugerah oleh Tuhan
untuk merasakan
emosi yang positif dan negatif. Dan manusia yang sedang patah hati seperti
Fajar ini memang wajar bersedih dan marah. Namun jika emosi tersebut itu
berlebihan dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang ditruktif yang merusak
dirinya maupun orang lain. Maka yang harus dihindari adalah sedih yang
berlebihan atau berlarut.
Anisia menekankan
melalui kasus ini bahwasanya
dapat mengambil pembelajaran untuk masyarakat bahwa sedih atau marah merupakan
fitrah yang manusia miliki. Dan sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran
harus belajar untuk mengontrol emosi atau perasaan apapun serta bisa meregulasi
diri agar tidak berlebihan.
“Intinya, manusia yang sehat itu adalah yang bisa
meregulasi diri atau emosinya. Jika tidak bisa meregulasi dirinya sendiri, maka
harus meminta pertolongan orang lain misalnya keluarga, sahabat maupun orang
yang ahli seperti psikolog,” tambah Anisia.