KabarPendidikan.id -Arab Saudi dikenal dengan wilayah yang tandus dan gersang. Namun, kawasan tersebut telah berubah menjadi hijau setelah diterpa oleh hujan lebat beberapa waktu lalu. Hal ini pun menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, karena fenomena langka ini mulai dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat. Dibalik hal tersebut, Dosen geografi maupun biologi FKIP Uhamka turut memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Husnin Nahry Yarza dosen Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) mengungkapkan
bahwa ‘penghijauan’ yang terjadi di Arab bagian Barat disebabkan oleh
berkembangnya mikroorganisme yang tumbuh akibat cuaca ekstrim yang terjadi. Hal
ini dapat dianalogikan melalui kondisi iklim di Arab yang memiliki intensitas
hujan yang cukup tinggi yang terjadi sejak akhir tahun 2022 lalu.
“Ketika curah hujan sedang tinggi, dan mungkin memang
tumbuhan-tumbuhan itu telah ada di dalam tanah arab. Dengan curah hujan tinggi
yang terjadi, maka hal itu memicu mikroorganisme atau mikroalga yang terdapat
di tanah arab tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Tentu ini membutuhkan
riset-riset mendalam yang berkelanjutan,” ujarnya.
Di sisi lain, Siti Dahlia selaku Dosen Geografi FKIP Uhamka mengungkapkan bahwa fenomena ini
disebabkan oleh suhu ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah di dunia,
termasuk Arab. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir. Kejadian ini lalu
memunculkan vegetasi hijau di wilayah Arab bagian barat. Dibalik itu, fenomena
ini membutuhkan riset yang lebih mendalam melalui ahli atau pakar yang
bersangkutan.
"Secara Klimatologis, Arab merupakan wilayah gurun. Wilayah
ini memiliki karakter suhu ekstrem. Ketika memasuki musim panas, dia akan
panas sekali, begitupun sebaliknya. Wilayah bergurun cenderung mengalami
vegatasi karena tidak adanya penguapan. Walaupun ada, itu pun kecil. Akhir
tahun lalu wilayah Arab ini menghadapi suku ekstrim dimana intensitas hujan meningkat
tinggi. Sehingga menyebabkan banjir. Diidentifikasi bahwa banjir itu lah yang
menyebabkan peningkatan kelembaban tanah sehingga memunculkan vegetasi hijau di
wilayah Arab bagian barat. Namun, tentu membutuhkan penelitian lebih lanjut
mengenai hal ini," ujarnya.