Ali Muchsin selaku Ketua Umum Yayasan Nurul Islam mengungkapkan, telah melakukan kunjungan ke setiap rumah siswa yang menjadi korban pemukulan oleh kepala sekolah, dan diketahui bahwa korban mengalami trauma atas kejadian itu. Atas hal ini kepala sekolah telah dikeluarkan dari sekolah. Kamis (5/1)
"Setelah kunjungan ke rumah siswa, pihak yayasan mengeluarkan keputusan forum rapat tertinggi. Hal itu merespons keluhan para korban yang mengalami trauma usai kejadian pemukulan. Pihak yayasan memutuskan untuk memberhentikan AN sebagai kepala sekolah per hari ini. Dan yang bersangkutan dikeluarkan dari sekolah," ujar Ali Muchsin.
Ali mengatakan, untuk selanjutnya, jabatan kepala sekolah akan dipegang oleh Plt yang akan dijabat oleh Luluk Mufidah. Ali memastikan AN tidak lagi melakukan aktivitas di sekolah.
"Kita juga sudah pastikan kepada keluarga dan korban jika AN tidak akan berada di sekolah. Jadi para siswa bisa kembali bersekolah dengan aman," tambahnya.
Ali berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik guru maupun murid. Apalagi, dalam dunia pendidikan, kekerasan terhadap anak tidak dibenarkan meski untuk memberikan efek jera.
"Kita harap ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Ada peraturan-peraturan yang tidak boleh dilanggar, baik guru maupun murid," tuturnya