KabarPendidikan.id - CT ARSA Foundation memiliki program Pergi Mengajar (Pijar) untuk menempatkan guru-gurunya di pelosok dan saat ini program tersebut sudah memasuki gelombang kedua.
Gatut Mukti
Wirawan selaku General Manager CT ARSA Foundation mengatakan bahwa ada lebih
dari 500 peserta yang mendaftar program tersebut. Dalam hal ini, guru yang terpilih akan ditempatkan ke pelosok
Indonesia dengan jangka waktu 1 tahun.
"Kita punya
program Pergi Mengajar (Pijar) yaitu para guru kita tempatkan di
pelosok-pelosok Indonesia dalam target kurun waktu 1 tahun," ujar Gatut di
Taman Wiladatika, Cibubur, Minggu (18/12).
Ia mengatakan
bahwa guru tersebut ada yang ditempatkan di perbatasan Timor Leste, adapula di
daerah Sukabumi, hingga yang terdekat ada di Muara Gembong, Bekasi.
"Mereka
akan melihat bagaimana kondisi pendidikan
di sana, perbaikannya, serta perubahannya dan itu kami punya grafiknya,"
tambah Gatut.
"Kita
tempatkan di pelosok-pelosok Indonesia, di sekolah
yang kekurangan guru maupun fasilitas pendidikan lainnya yang belum memenuhi
standar sehingga kami tempatkan para guru sebagai relawan tersebur yang disebut
dengan guru muda. Nanti, mereka ditugaskan melakukan report perhari, perminggu,
serta perbulannya mengenai bagaimana perkembangan anak-anak di sana,"
jelas Gatut.
Selain itu, ia
mengatakan bahwa di angkatan pertama Pijar ini ada sekitar 700 peserta yang
mendaftar. Namun, hanya ada 5 orang yang lolos seleksi tersebut.
"Angkatan
kedua yang daftar itu sekitar 800 peserta namun yang kita ambil hanya 9 orang
saja," ucap Gatut.
Oleh karena itu,
ia berharap dengan adanya program tersebut dapat menghasilkan guru-guru yang
berkualitas melalui berbagai pengalaman yang didapat sehingga dapat diterapkan
untuk solusi berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia.
"Kami
komunikasi dengan Diknas, orang tua, bahkan pihak sekolah untuk dapat
berkolaborasi dalam menyelesaikan berbagai bagaimana pendidikan di
Indonesia," tegas Gatut.
ADP/SAN