KabarPendidikan.id - Sebanyak 3.178 satuan pendidikan di Nusa Tenggara Barat berhasil masuk dalam program Merdeka Mengajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Sitti Rohmi
Djalilah selaku Wakil Gubernur NTB menyatakan bahwa pihaknya memberikan
apresiasi banyaknya satuan pendidikan yang paham dalam pemanfaatan teknologi.
"Ini
terbukti dari banyaknya yang sudah masuk ke dalam program Merdeka Belajar," ujar Sitti Rohmi saat
menerima audiensi Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPPM) NTB di Aula Pendopo
Wagub NTB.
Namun demikian,
Sitti Rohmi juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk dapat bekerjasama
dalam mengelola data pendidikan harus "by name by adress" yang
bertujuan agar data-data tersebut dapat digunakan sesuai dengan sasaran.
"Harus
tetap dilakukan kolaborasi antara BPMP, Dikbud NTB, Bappeda NTB dan BPS NTB
agar data kita dapat diperbaiki, kerjasama dengan baik semoga dengan kerja sama
yang baik mendapatkan data by name by adress," tambah Sitti Rohmi.
Dalam hal ini,
program Merdeka Mengajar dibangun guna menunjang penerapan Kurikulum Merdeka
agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman
dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Dipihak lain,
Muh Irfan selaku Kepala BPMP NTB mengatakan bahwa satuan pendidikan di NTB
tidak gagap teknologi (gaptek), bahkan NTB menempati urutan ke - 3 secara
nasional peraih program Merdeka Mengajar terbanyak.
"Banyak
kepala sekolah, guru-guru kita dengan jumlah 3.178 tidak gaptek. Hal tersebut
dibuktikan melalui masuknya program melalui handphone masing-masing,"
tutup Muh Irfan.
ADP/SAN