KabarPendidikan.id - Nunuk Suryani selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek mengapresiasi keterlibatan Organisasi Masyarakat (Ormas) dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
"Ditjen GTK
saat ini telah menyalurkan dana bantuan pemerintah karena ini sudah tahun kedua
maka sudah kita salurkan kepada 131 ormas dengan 154 proposal, yang mana
proposal ini berfokus pada peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan. Ada juga dua ormas dengan pembiayaan mandiri secara penuh
sehingga saya ucapkan terima kasih," ujar Nunuk Suryani.
Dalam hal ini,
ia mengatakan bahwa Program Organisasi Penggerak (POP) terus menghasilkan
praktik-praktik baik yang dilakukan oleh ormas yang menjadi peserta program
tersebut.
Oleh karena itu,
melalui adanya POP tersebut pemerintah ingin mengintegrasikan dan memperluas
berbagai model program peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan yang dilakukan ormas sehingga dapat terbukti
memberikan dampak baik terhadap hasil belajar peserta didik.
Selain itu, ia
juga mengatakan bahwa model program yang dimaksud tentu harus sesuai dengan
karakter dan kebutuhan siswa di Indonesia.
"Selain
itu, kita juga ingin melihat apakah sudah tercipta pembelajaran yang berpihak
pada murid dan apakah kegiatan ini mampu mendorong terciptanya profil pelajar
Pancasila," tambah Nunuk Suryani.
Dengan demikian,
dampak dari pelaksanaan POP ini menurutnya baru akan terlihat ketika dilakukan
pemantauan dan evaluasi tahap menengah
(midline) dan tahap akhir (endline).
Disisi lain,
Rachmadi Widdiharto selaku Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikbudristek
menambahkan bahwa kegiatan ormas di tahap pengambilan data awal atau baseline
sudah menggambarkan kondisi awal satuan pendidikan sasaran dan memberikan
informasi tentang potensi dampak yang diharapkan.
"Kami
sangat mengapresiasi kepada seluruh ormas, semangat kolaborasi dan semangat
gotong royong yang dimiliki dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negeri
kita tercinta ini," ucap Rachmadi Widdiharto.
ADP/SAN