KabarPendidikan.id - Edwin Soeryadjaya selaku Wakil Ketua Yayasan Prasetiya Mulya menilai pembelajaran hibrida merupakan bentuk dari langkah adaptif dalam menghadapi perubahan zaman.
"Pembelajaran
hibrida merupakan langkah adaptif terhadap perubahan mendasar yang terjadi
karena pandemi COVID-19. Oleh karena itu, kemauan dan kesiapan dalam menghadapi
pergolakan fundamental menjadi faktor penentu bagaimana manusia mampu bertahan
hidup mengikuti perkembangan maupun menghadapi tantangan perubahan zaman yang
semakin pesat," ujar Edwin Soeryadjaya.
Dalam hal ini, pihaknya
berkomitmen menjadi solusi dari penataan ulang kehidupan mendasar melalui
layanan pendidikan dengan meningkatkan
cakupan jangkauan mutu kolaboratif serta mengedepankan semangat keberagaman
demi kemajuan bangsa.
Disisi lain, Universitas
Prasetiya Mulya mewisuda sebanyak 1.404 lulusan. Dalam hal ini, Prof Djisman S
Simandjuntak selaku Rektor Universitas Prasetiya Mulya mengharapkan lulusannya
dapat menjadi warga negara maupun bagian penduduk global yang baik dan selalu
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
“Saya berharap
lulusan Universitas Prasetya Mulya dapat menjadi warga yang baik dalam
kehidupan berprofesi maupun bermasyarakat, menjunjung nilai-nilai dasar kemanusiaan,
serta kaidah-kaidah profesi dan Pancasila sehingga mampu memberikan kontribusi
dan pelayanan terbaik bagi kemajuan manusia,” harap Edwin Soeryadjaya.
ADP/SAN