KabarPendidikan.id - Catatan Sejarah Muktamar Muhammadiyah Dari Masa ke Masa (1912-2022)
Muktamar
merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang
diselenggarakan lima tahun sekali. Sejak Muhammadiyah berdiri pada 1912 hingga
sekarang, total Muhammadiyah sudah menyelenggarakan perhelatan tertinggi ini
sebanyak 47 kali. Muktamar terakhir diselenggarakan di Makassar pada tahun
2015.
Muktamar juga
merupakan bukti bahwa praktik berdemokrasi sudah berlangsung di Muhammadiyah
sejak awal mula berdirinya organisasi ini. Sebab, dalam muktamar, pemilihan
pengurus tingkat pusat menjadi agenda utama selain menyusun program kerja lima
tahunan.
Nah, meski
merupakan forum rutin, warga persyarikatan perlu tahu seluk beluk muktamar
Muhammadiyah dari masa ke masa. Berikut kami rangkumkan daftar Muktamar
Muhammadiyah dari masa paling awal hingga sekarang.
Kota-Kota
yang Pernah Menjadi Tuan Rumah
Masa paling awal
forum permusyaratan tertinggi Muhammadiyah terjadi pada tahun 1912 hingga 1941.
Pada masa ini, forum permusyawaratan digelar setiap setahun sekali.
Awalnya selama
1912-1925, forum tinggi selalu digelar di ibukota Muhammadiyah, Yogyakarta.
Namun selepas tahun itu, forum tinggi mulai diselenggarakan di luar Yogyakarta
secara bergilir. Untuk memudahkan jangkauan para peserta, forum tinggi
Muhammadiyah selalu digelar di kawasan perkotaan.
Perubahan jeda
waktu forum tinggi mulai terjadi ketika Indonesia memasuki masa revolusi fisik
dan intensitas peperangan yang tinggi. Tahun 1941 sampai 1950, forum tinggi diadakan
secara terbatas (darurat) selama dua kali saja.
Memasuki kurun
waktu 1950 sampai 1958, periode forum tinggi dilakukan selama tiga tahun
sekali. Pergeseran periodik mulai kembali terjadi antara tahun 1971 sampai 1985
karena instabilitas nasional.
Namun sejak 1985
sampai saat ini, forum tinggi rutin dijadwalkan selama lima tahun sekali,
kecuali pada dua tahun terakhir akibat pandemi global Covid-19 yang
mengakibatkan forum tinggi ditunda.
Perubahan
periode seperti ini sejatinya dimaklumi oleh Muhammadiyah. Lebih jauh,
Muhammadiyah memiliki sistem antisipasi bernama Muktamar Luar Biasa atau MLB.
MLB dilaksanakan ketika terjadi kekosongan kepemimpinan atau terjadinya situasi
krisis yang membahayakan Muhammadiyah.
Total sampai
Muktamar terbaru tahun 2022 ini, forum tinggi dilaksanakan 39 kali di pulau
Jawa dan 9 kali di luar pulau Jawa. Dalam hitungan ini, Yogyakarta adalah yang
paling banyak menjadi tuan rumah dengan jumlah 24 kali menyelenggarakan forum
tinggi.
Kota-kota yang
pernah menjadi tuan rumah adalah Jakarta (3 kali), Surakarta (4 kali), Makassar
(3 kali), Malang (2 kali), Surabaya (2 kali), Purwokerto (2 kali), dan sekali
di kota seperti Bukittinggi, Padang, Pekalongan, Semarang, Bandung, Medan,
Banjarmasin, dan Palembang.
Perubahan
Istilah, dari Pertemuan, Kongres hingga Muktamar
Untuk
peristilahan forum tinggi, tahun 1912-1921 memakai istilah bahasa belanda
‘Algemene Vergadering’ (rapat umum). Namun Muhammadiyah juga sempat memakai
istilah Belanda lain seperti ‘Jaarvergadering’ (pertemuan tahunan) pada 1922.
Pada tahun 1923,
Muhammadiyah mulai menggunakan peristilahan Indonesia, yakni Perkumpulan
Tahunan. Namun sejak 1924-1946, Muhammadiyah mulai menggunakan peristilahan
serapan dari bahasa Inggris, yakni Congress (kongres).
Forum tinggi
juga sempat memakai beberapa peristilahan khusus, misalnya Congres Seperempat
Abad di Jakarta tahun 1936, hingga Congres Dharurot yang diselenggarakan secara
terbatas pada 1944, dan 1946 karena meletusnya peperangan dan revolusi fisik
bangsa Indonesia melawan penjajah.
Penggunaan
istilah Muktamar mulai terjadi sejak tahun 1950. Nama istimewa Muktamar terjadi
pada tahun 1936 (Muktamar Seperempat Abad), 1962 (Muktamar Setengah Abad, juga
disebut sebagai Muktamar Anugerah karena Muhammadiyah tidak jadi dibubarkan
oleh pemerintah), dan 2010 (Muktamar Satu Abad).
Muktamar
Muhammadiyah Dari Masa ke Masa
Muktamar ke-1,
tahun 1912, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-2,
tahun 1913, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-3,
tahun 1914, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-4,
tahun 1915, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-5,
tahun 1916, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-6,
tahun 1917, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-7,
tahun 1918, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-8,
tahun 1919, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-9,
tahun 1920, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-10,
tahun 1921, istilah: Algemene Vergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-11,
tahun 1922, istilah: Jaarvergadering, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-12,
tahun 1923, istilah: Perkumpulan Tahunan, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-13,
tahun 1924, istilah: Congres, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-14,
tahun 1925, istilah: Congres, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-15,
tahun 1926, istilah: Congres, lokasi: Surabaya, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-16,
tahun 1927, istilah: Congres, lokasi: Pekalongan, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-17, tahun
1928, istilah: Congres, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur (HB)
Moehammadijah
Muktamar ke-18,
tahun 1929, istilah: Congres, lokasi: Surakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-19,
tahun 1930, istilah: Congres, lokasi: Minangkabau Bukittinggi, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-20,
tahun 1931, istilah: Congres, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-21,
tahun 1932, istilah: Congres, lokasi: Makassar, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-22,
tahun 1933, istilah: Congres, lokasi: Semarang, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-23,
tahun 1934, istilah: Congres, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-24,
tahun 1935, istilah: Congres, lokasi: Banjarmasin, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-25,
tahun 1936, istilah: Congres Seperempat Abad, lokasi: Jakarta, penyelenggara:
Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar ke-26,
tahun 1937, istilah: Congres, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-27,
tahun 1938, istilah: Congres, lokasi: Malang, penyelenggara: Hoofdbestuur (HB)
Moehammadijah
Muktamar ke-28,
tahun 1939, istilah: Congres, lokasi: Medan, penyelenggara: Hoofdbestuur (HB)
Moehammadijah
Muktamar ke-29,
tahun 1940, istilah: Congres, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-30,
tahun 1941, istilah: Congres, lokasi: Purworejo, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah. Kongres ini batal dilaksanakan karena instabilitas politik.
Muktamar
Darurat, tahun 1944, istilah: Congres Dharurot untuk cabang-cabang Muhammadiyah
se-Jawa Baru, penyelenggara: Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah
Muktamar
Darurat, tahun 1946, istilah: Congres Dharurot untuk cabang dan ranting
Muhammadiyah seluruh Jawa-Madura, penyelenggara: Hoofdbestuur (HB)
Moehammadijah
Muktamar ke-31,
tahun 1950, istilah: Muktamar, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Hoofdbestuur
(HB) Moehammadijah
Muktamar ke-32,
tahun 1953, istilah: Muktamar, lokasi: Purwokerto, penyelenggara: Pimpinan
Pusat Muhammadiyah.
Muktamar ke-33,
tahun 1956, istilah: Muktamar, lokasi: Palembang, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Muktamar ke-34,
tahun 1959, istilah: Muktamar, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Pimpinan
Pusat Muhammadiyah.
Muktamar ke-35,
tahun 1962, istilah: Muktamar Setengah Abad atau Muktamar Anugerah, lokasi:
Jakarta, penyelenggara: Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Muktamar ke-36,
tahun 1965, istilah: Muktamar, lokasi: Bandung, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah
Muktamar ke-37,
tahun 1968, istilah: Muktamar, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, mengusung tema: “Tajdid Muhammadiyah”
Muktamar ke-38,
tahun 1971, istilah: Muktamar, lokasi: Ujung Pandang, penyelenggara: Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, mengusung tema: ”Khiitah Muhammadiyah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,”
Muktamar ke-39,
tahun 1975, istilah: Muktamar, lokasi: Padang, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, mengusung tema: “Gerakan Pencerahan menuju Indonesia berkemajuan.”
Muktamar ke-40,
tahun 1978, istilah: Muktamar, lokasi: Surabaya, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah
Muktamar ke-41,
tahun 1985, istilah: Muktamar, lokasi: Surakarta, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, mengusung tema: “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta.”
Muktamar ke-42,
tahun 1990, istilah: Muktamar, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara: Pimpinan
Pusat Muhammadiyah
Muktamar ke-43,
tahun 1995, istilah: Muktamar, lokasi: Aceh, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah
Muktamar ke-44,
tahun 2000, istilah: Muktamar, lokasi: Jakarta, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, mengusung tema: "Memasuki Abad Ke-21 Muhammadiyah Membangun
Masyarakat Indonesia Baru yang Berakhlak dan Berilmu"
Muktamar ke-45,
tahun 2005, istilah: Muktamar, lokasi: Malang, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, mengusung tema: “Muktamar Jelang Satu Abad Muhammadiyah: Tajdidi
Gerakan untuk Pencerahan Peradaban.”
Muktamar ke-46,
tahun 2010, istilah: Muktamar Satu Abad, lokasi: Yogyakarta, penyelenggara:
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengusung tema: “Gerak Melintas Zaman Dakwah dan
Tajdid Menuju Peradaban Utama.”
Muktamar ke-47,
tahun 2015, istilah: Muktamar, lokasi: Makassar, penyelenggara: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, mengusung tema: “Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan.”
Muktamar ke-48,
tahun 2020, ditunda menjadi 2022 karena pandemi Covid-19, istilah: Muktamar,
lokasi: Surakarta, penyelenggara: Pimpinan Pusat Muhammadiyah , mengusung
tema: “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta.”