"Untuk mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman bagi anak maupun ekosistem satuan pendidikan di Yogyakarta dan daerah lainnya dibuatlah Pengembangan provinsi model SPAB ," ujar Dini Widiastuti selaku Direktur Eksekutif Plan Indonesia, usai peluncuran Program Provinsi Model SPAB di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Dini, Yogyakarta dipilih karena telah memiliki sumber daya awal yang memadai untuk pengembangan provinsi model SPAB.
Modal yang dimiliki Yogyakarta, kata dia, mulai dari anggaran, regulasi, serta fasilitas lokal yang dapat dikembangkan sehingga anak, perempuan dan penyandang disabilitas aman saat belajar di sekolah.
"Melalui Program SPAB, Plan Indonesia akan berfokus di beberapa bidang, termasuk pengembangan indikator provinsi model SPAB yang akan direplikasi ke provinsi lain, penguatan keterlibatan kaum muda pada implementasi dan monitoring SPAB, hingga penguatan kapasitas sekretariat bersama SPAB," ujarnya
Ia mengatakan, selama program tersebut kapasitas guru dan tenaga pendidik di 84 SMA, 100 orang dari organisasi kepemudaan, 200 fasilitator dan 84.000 penerima manfaat tidak langsung bakal ditingkatkan hingga 2025.
Didik Wardaya selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY mengatakan program Plan Indonesia sesuai dengan tujuan DIY dalam implementasi SPAB.