KabarPendidikan.id - Tri Rismaharini selaku Menteri Sosial ingin menerapkan pendidikan ala K-Pop asal Korea Selatan (Korsel) dengan tujuan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) guna menciptakan kesejahteraan sosial di lingkungan Kementerian Sosial.
Ia mengungkapkan
kekagumannya terhadap pendidikan di Korsel yang membuat negara tersebut maju
dengan pesat pada bidang teknologi hingga perkembangan seni seperti K-Pop.
"Kita lihat
K-Pop, K-drama itu ternyata produk-produk dari pendidikan. Maka dari itu, mereka
tidak bisa langsung keluar begitu saja meskipun memiliki bakat. Hal tersebut dimatangkan
dalam sebuah kampus, setelah matang, kemudian dikeluarkan sehingga tidak instan,"
ujarnya.
Dengan demikian,
pada kesempatan kali ini ia mengajak Prof Chun Ho Hwan selaku Presiden
Tongmyong University dan Prof Kim Soo Il selaku Secretary General of Tourism
Promotion Organization for Asia-Pasific Cities untuk berbagi pengalaman tentang
perkembangan pendidikan di negeri ginseng tersebut.
Oleh karena itu,
hal tersebut memacu Mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini untuk menerapkan
pendidikan ala negeri ginseng dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM
yang ada di Kementerian Sosial. Melalui pendidikan tersebut, ia berharap dapat menciptakan
SDM yang mampu meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Dalam hal ini,
ia mengundang Widya Iswara selaku Tenaga Pendidik (Tendik) yang ada di Kemensos dan dosen
Politeknik Kesejahteraan Sosial. Selain itu, pejabat eselon I dan II di
lingkungan Kemensos juga turut hadir dalam acara tersebut.
“Untuk para
tenaga pendidik harus menciptakan tenaga pendidik yang bisa merubah kondisi
bangsa ini dan untuk para dosen harus bisa mengajar dan mengeluarkan SDM yang
mampu merubah sesuatu menjadi lebih baik lagi,” tuturnya.
Menurutnya, hal
tersebut menjadi tantangan yang berat bagi para pendidik untuk menciptakan agen
perubahan yang dapat bekerja tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan untuk
masyarakat juga.
Oleh karena itu,
ia mengatakan pihaknya akan mempelajari penerapan teknologi dan pendidikan di
Korea Selatan dan membuka kemungkinan kerja sama antar dua negara dalam
pengembangan SDM maupun pemberdayaan masyarakat.
Sementera itu,
Profesor Chun Ho Hwan mengapresiasi Mensos yang ikut turut serta dalam diskusi
dan kuliah umum. Menurutnya, hal tersebut dapat menunjukkan dedikasi dan
keseriusan Mensos dalam upaya peningkatan kualitas SDM di institusi yang
dipimpinnya. Untuk itu, Profesor asal Busan ini mengungkap kesediaannya untuk
bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Sosial.
"Kami
berdiskusi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia serta mahasiswanya. Kami
ingin mengajak mereka untuk melihat pendidikan dengan teknologi yang baik di Korea. Maka dari itu,
kami sepakat untuk menghadirkan pejabat yang datang ke Busan untuk
mendiskusikannya lebih detail," ucapnya dalam terjemahan.
Profesor Kim mengungkapkan kesediaannya untuk menjembatani kerja sama antara kedua negara, sedangkan dalam hak perwujudan SDM berkualitas, pria yang fasih berbahasa Indonesia itu menekankan pentingnya menerapkan prinsip kesetaraan dan menjaga martabat sebagai seorang pejabat publik. Oleh karena itu, ia meyakini Kemensos bisa mewujudkan hal tersebut di bawah kepemimpinan Menteri Sosial saat ini.
ADP/SAN