Berdasarkan keterangan dari Abdul Mu’ti selaku Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, jumlah sekolah dan madrasah, dalam catatan terakhir ada 6.500-an. Sementara TK Bustanul Athfal dan PAUD lebih dari 23.000. Hal ini ia sampaikan dalam program Special Dialogue Okezone bertemakan "Muhammadiyah Say No to Money Politic Jelang Muktamar".
Beberapa dari sekolah Muhammadiyah juga berada di luar negeri. Ada sebuah SD di Melton, negara bagian Victoria, Australia. Kemudian, ada pula TK Bustanul Athfal di Kuala Lumpur, Malaysia dan Kairo, Mesir.
Layanan pendidikan paling banyak diberikan dibandingkan rumah sakit dan amal usaha lainnya. Muhammadiyah juga sering memberikan bidang pelayanan sosial lain seperti, Panti Asuhan Muhammadiyah yang terdapat lebih dari 500.
Untuk sekarang, Muhammadiyah memiliki 119 rumah sakit yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Jika digabungkan dengan klinik, maka jumlahnya lebih dari 500.
“Ini yang memang coba kita terus usahakan,” kata Abdul Mu’ti
Abdul Mu’ti juga menyebutkan dalam bidang ekonomi, ada beberapa Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM).
Selain itu, ada unit bisnis yang profitable, misalnya pom bensin, supermarket, minimarket, dan berbagai layanan ekonomi yang dikembangkan oleh daerah-daerah dan cabang Muhammadiyah.
"Muhammadiyah adalah organisasi non-profit tetapi semua pelayanan itu kami berikan untuk masyarakat ini dan pernyataan diatas sekedar menyebut saja angka-angka itu. Tetapi semuanya bukan untuk menumpuk kekayaan dan kehadiran kami adalah kehadiran yang memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat," ujarnya.
DYL_RPH