Tujuan diadakannya pertemuan ini diantaranya mengenai, akses jalan di Desa Gonilan yang terkoneksi ke arah Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, keamanan dan kenyamanan kehadiran penggembira, Desa Gonilan dengan lokasi Gedung Edutorium UMS hanya dibatasi jalan Garuda Mas.tiq. Gedung Edutorium UMS sendiri berada di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Hal lain yang jadi pembahasan adalah masalah dapur umum bagi penggembira yang akan ditempatkan di Kantor Desa Gonilan.
Kepala Desa Wahyu Sih Setiawan mengungkapkan sudah ada komunikasi awal antara pihak Desa Gonilan dengan panitia muktamar. Sehingga tinggal melakukan penyamaan dan pemahaman terhadap beberapa hal yang dikomunikasikan tersebut.
"Dari awal kami sudah saling berkomunikasi. Kami masuk kepanitian Sapamu juga. Insya Allah kami siap menyongsong muktamar dengan segala kekuatan terutama, kami yang diamanahi di Desa Gonilan. Insya allah semua stake holder menyambut muktamar di Solo," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan pengamanan menjadi nomer satu untuk dilakukan, hal ini dilakukan sebagai dukungan terhadap pelaksanaan muktamar.
"Kami siapkan linmas, KOKAM, Tapak Suci, pemuda, KSP untuk memberi kenyamanan. Agar saat muktamar, penggembira aman lahir dan batin. Kalau ada gangguan, mereka tidak ada kesempatan bergerak dan Insya Allah kami terlibat di dalam kepanitian dan luar kepanitiaan," ujarnya
Wahyu mengatakan, hal-hal krusial menyangkut keamanan hampir tidak ada dan relatif aman. “Saya kira terkait keamanan sudah kondusif, tidak ada lagi preman di Gonilan,” ungkapnya.
Mengenai Kantor Desa Gonilan yang jadi tempat dapur umum bagi penggembira, Wahyu menyebutkan, pihaknya siap bekerjasama dengan panitia muktamar.
"Kami siapkan tempat ini untuk dapur umum ataupun kegiatan bazaar selama 24 jam. Mulai tanggal 26-20 , tidak ada kegiatan lain selain untuk mendukung muktamar," kata Wahyu.
DYL_RPH