KabarPendidikan.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berupaya meningkatkan kerjasama pendidikan dan pelatihan HAM untuk anggota Polri. Hal ini sebagai komitmen Komnas HAM dan Polri sebagaimana tertera dalam nota kesepahaman kedua lembaga.
Aries Wahyudi, Plt
Sekretaris Jenderal pimpinan Komnas HAM baru saja melakukan pertemuan kerja sama
di Jakarta Selatan dengan Irjen Pol Eko Budi Sampurna, Wakil Kepala Lemdiklat
Polri. Ia menegaskan pentingnya kerjasama pendidikan
HAM untuk Polri agar memiliki empati pada HAM.
"Pendidikan
HAM menjadi arahan Komnas HAM untuk mendorong pencapaian tujuannya yaitu
mengembangkan kondisi yang kondusif dalam pelaksanaan HAM," ujarnya.
Mimin Dwi
Hartono, Plt Kabiro Dukungan Pemajuan HAM Komnas HAM mengatakan usulan
kerjasama pelatihan tentang hak berekspresi dan keamanan jurnalis kepada Polri.
Hal ini dilakukan dengan bekerja sama dengan UNESCO.
"Kami juga
mengusulkan pembahasan nota Perjanjian kerjasama agar Komnas HAM bisa berperan
dalam pendidikan Polri mulai dari awal yaitu penyusunan kurikukum. Di dalamnya,
akan memproses Standar Norma dan Pengaturan yang disusun Komnas HAM," tuturnya.
Irjen Eko
menyambut baik dan terbuka untuk bekerja sama dalam pelatihan hak berekspresi.
Bahkan, Komnas HAM diberikan kesempatan masuk dalam tim penyusunan kurikulum
Lemdiklat untuk diterapkan pada 2023.
"Kami
menyambut baik karena tantangan Polri sangat tinggi, dimana pendidikan bagi
tamtama dan bintara saat ini hanya berlangsung selama lima bulan. Padahal
mereka memiliki kewenangan yang besar sehingga harus dibekali dengan pemahaman
dan empati yang baik," tegasnya.
Komnas HAM
menyambut positif tawaran dari Irjen Eko kemudian akan menyiapkan tim penyusun
kurikulum HAM. Selanjutnya, Komnas HAM dan UNESCO
akan menyusun materi pelatihan yang atraktif dan menarik sehingga mampu
diresapi dan dilaksanakan oleh setiap anggota Polri," tambah Mimin.
\ADP/SAN