KabarPendidikan.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meresmikan adanya . Dalam hal ini, para guru yang merupakan peserta diharapkan memiliki kompetensi yang baik setelah menyelesaikan program tersebut yakni mampu menjadi pemimpin dan siap menjadi kepala sekolah.
"Total keseluruhan
PGP angkatan tujuh ini 18.079 peserta," ujar Praptono selaku Direktur
Kepala Sekolah, Pengawas sekolah, dan Tenaga Kependidikan Ditjen GTK
Kemendikbudristek, dalam Pembukaan PGP secara daring.
Ia mengatakan
bahwa PGP angkatan ketujuh itu dijalankan dengan dua model, yang pertama yakni
PGP reguler dengan 17.885 peserta yang berasal dari 285 kabupaten kota di 32
provinsi, sedangkan yang kedua yakni PGP rekognisi yang diikuti 194 guru. Dalam
hal ini, PGP rekognisi adalah mereka yang sebelumnya mengabdikan diri sebagai
pengajar praktik yang kemudian lolos menjadi calon guru penggerak.
Selan itu, ia
juga mengatakan bahwa 18.079 peserta yang lolos dalam PGP angkatan ketujuh
tersebut merupakan hasil seleksi ketat dari 220 ribu kandidat. Oleh karena itu,
PGP kali ini akan melibatkan 978 fasilitator dan 3.067 pengajar praktik untuk
PGP reguler. Sementara itu, PGP rekognisi
akan difasilitasi oleh 20 fasilitator pemandu.
Oleh karena itu,
pada tahap satu program ini akan dimulai pada 20 Oktober-21 Desember 2022.
Setelah itu, akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2023 dan dimulai kembali pada
4 Maret-21 Juli 2023.
"Bapak dan
Ibu setelah menyelasikan program ini diharapkan sudah siap menjadi pemimpin sekolah yakni kepala sekolah serta pengawas
maupun pejabat struktural di bidang pendidikan," tegasnya.
ADP/SAN