Galuh Murya Widawat selaku Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kota Surakarta menyebut, munculnya tragedi tersebut sebagai salah satu dampak kegagalan produk pendidikan karakter anak usia dini.
Jika saja semua penonton bisa legawa atas hasil yang diterima, tentu saja tragedi ini tidak akan terjadi. Munculnya tragedi ini karena kurang puasnya penonton di atas kekalahan klub kebanggaannya
“Kalau saja mereka sudah dibekali dengan karakter yang kuat tidak akan seperti itu. Jika ini sudah mengakar pada diri siswa akan terbawa sampai dewasa. Bagaimana menghargai orang, menghormati orang, sportivitas, dan mengakui kelebihan orang,” ujarnya, Senin (3/10).
“Mengapa itu bisa terjadi karena karakter mungkin belum sepenuhnya terbentuk. Maka kami berjuang bagaimana pembentukan karakter tersebut menjadi fokus utama satuan sekolah. Pada dasarnya menciptakan anak dengan karakter yang unggul untuk melahirkan manusia yang berkualitas,” sambungnya.
DYL_RPH