KabarPendidikan.id - Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) turut hadir dalam kegiatan Diskusi Publik dan Launching Program Hayya Sinau Bulanan (YASINAN) dengan tema Islam Wasathiyah: Ikhtiar Merawat Keberagaman di Lingkungan Kampus yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarata di Aula AR Fachruddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, selasa (27/9).
Kegiatan ini dihadiri pula Ma’mun Murod Al-Barbasy
selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Arief Subhan selaku Wakil
Rektor III UIN Jakarta, Komjen Pol Boy Rafli Amar selaku Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang hadir diwakili oleh jajarannya,
Ari Aprian Harahap selaku Ketua Umum DPD IMM Jakarta, dan segenap peserta Immawan
dan Immawati.
Prof Gunawan Suryoputro mengungkapkan bahwa Islam Wasathiyah
merupakan Islam yang menunjukkan sikap keadilan dan keseimbangan antara satu
hal dengan hal lainnya. Tema ini telah menjadi budaya dalam Muhammadiyah
sebagai persyarikatan yang penuh keadilan dan perdamaian.
“Saya rasa Muhammadiyah telah mengambil Islam Wasathiyah ini sejak
dulu kala, karena Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang mengedepankan
keadilan dan transparansi dalam berorganisasi,” ujarnya.
Prof Gunawan melanjutkan bahwa di Indonesia sendiri sikap
toleransi telah terjalin dalam lingkungan mikro atau kecil, seperti perbedaan
keyakinan dalam suatu keluarga. Maka ia berharap IMM sebagai lembaga yang
menaungi ide dan pergerakan mahasiswa sebagai tonggak perubahan di masa mendatang
dapat membentuk mindset atau pemikiran yang jelas mengenai sikap toleransi di
berbagai aspek kehidupan.
“Di Indonesia sendiri sebenarnya sikap itu telah terjalin di
beberapa bagian, contohnya dalam lingkungan mikro terdapat perbedaan keyakinan
dalam suatu keluarga. Maka saya harap dalam hal ini IMM dapat membentuk mindset
terhadap teman-teman mahasiswa maupun di luar sana agar dapat memahami dan
mengimplementasikan dengan baik sikap toleransi atau Wasathiyah ini dalam
berbagai aspek kehidupan,” tutur Prof Gunawan.
Dilain pihak, Ari
Aprian Harahap selaku Ketua Umum DPD IMM Jakarta mengungkapkan bahwa narasi
Islam Washatiyah telah menjadi topik yang familiar di kalangan mahasiswa, namun
narasi ini perlu ditingkatkan dan dipahami lebih dalam agar narasi
tersebut dapat terus tersebar luas di kalangan lainnya.
“Narasi Islam Washatiyah ini telah populer di kalangan mahasiswa, namun tentu
narasi ini perlu untuk disebarluaskan ke kalangan lainnya di luar sana. Narasi
ini penting karena bagaimana kita selaku mahasiswa atau kader intelektual dapat
menghargai keberagaman di lingkungan kampus, khususnya,” tutur Ari.