KabarPendidikan.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyelenggarakan pertemuan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMA swasta dan negeri di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya. Saat itu, para MKKS menyampaikan sejumlah usulannya, termasuk rincian biaya yang mungkin bisa dibantu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Eri menjelaskan, tujuan pertemuan
ini adalah menindaklanjuti pertemuannya
dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terkait keinginan Eri
memberikan bantuan biaya pendidikan kepada pelajar SMA sederajat yang bersal
dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Diketahui masih ada siswa SMA yang
belum bisa membayar SPP meskipun sudah ada dana BOS maupun Bopda
dari Pemprov Jatim.
“SPP itu kan untuk peningkatan standart
sekolah, sehingga akan berpengaruh pada besaran SPP per siswa. Makanya, Pemkot
hadir. Saya juga sudah sampaikan ini kepada Gubernur Jatim bagaimana caranya
supaya Pemkot bisa bekerjasama untuk membantu arek-arek Suroboyo supaya tidak
keberatan membayar SPP-nya itu. Beliau menyampaikan kita bisa membantu di
situ,” tutur Eri.
Eri juga mengaku sudah menyampaikan, setiap sekolah harus
mempunyai standar minimal, sehingga nanti bisa dihitung besaran BOS berapa dan
Bopda berapa per-siswa. Lalu, sisanya yang belum tercover akan
bisa ditanggung oleh Pemkot Surabaya.
"Melalui cara itu, kami berharap siswa tidak lagi
memikirkan soal SPP, karena sudah ditanggung Pemkot,” ujar Eri
Eri meminta pihak MKKS SMA/SMK negeri dan swasta untuk segera
menyelesaikan standar minimal sekolah SMA/SMK sederajat itu. Setelah itu
selesai, Eri memastikan akan menyampaikan kepada Gubernur Jatim untuk bisa
duduk bareng dan menyelesaikan ini secara bersama-sama.
“Jadi, dari pemprov sudah dapat lampu hijau soal bantuan
pendidikan ini. Bahkan, Gubernur juga sudah menyetujui kalau harus ada standar
minimal sebuah sekolah SMA/SMK sederajat itu,” kata Eri.
Eri juga memastikan bahwa pihaknya akan meminta bantuan Unair
dan Kejaksaan dalam mensukseskan program bantuan biaya pendidikan ini. Sebab,
dia tidak ingin setelah Pemkot mengeluarkan bantuan ini, malah salah langkah. Eri
berharap mulai tahun ajaran baru, program yang disiapkan sudah bisa diterapkan
dan dicairkan bantuan pendidikan bagi SMA/SMK sederajat yang berasal dari MBR.
“Ini waktunya kita bergandeng tangan dan bergotong royong untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak ada maksud lain selain mengentas anak-anak
putus sekolah di Surabaya,” ujar Eri.
(ADP)