Oleh : Siva Fathia Rahma
Mahasiswa FEB Uhamka
Dewasa ini,kalangan muda atau yang biasa kita sebut
sebagai generasi millenial merupakan kalangan yang memiliki passionate
dan semangat tinggi dalam membangun kehidupannya. Generasi millenial ini lahir
pada kisaran tahun 1980-2000an. Hidup ditengah kemajuan teknologi yang ada
mempermudah para generasi millenial dalam mengakses keuanganya. Dengan adanya
m-banking dan berbagai aplikasi online yang bisa dengan mudah dijangkau
menjadikan generasi millenial ini menjadi generasi yang konsumtif . Tentu hal
ini dapat menjadi masalah penting bagi anak muda dalam mengatur skala
keuanganya.
Menurut hasil survei Katadata Insight Center (SIC) dan
Zigi menunjukan bahwa 33,1% keuangan generasi millenial dan generasi Z menurun.
Karena disebabkan oleh pendapatan usaha yang menurun dan juga terkena pemutusan
hubungan kerja (PHK). Hal ini jelas menunjukan bahwa semakin memburuknya
tingkat keuangan pada generasi muda.
Dengan berbagai macam problematika generasi muda dalam
mengatur keuangannya, yang harus kita lakukan adalah dengan mulai menyusun
skala prioritas keuangan yang kita miliki untuk jangka panjang maupun pendek. Dimana
itu akan sangat berpengaruh dalam mengatur pengeluaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan juga seimbang dengan penghasilan. Hal ini juga dapat menekan pengeluaran
yang tidak terlalu penting secara tidak disengaja.
Disisi lain investasi pada zaman sekarang sudah mulai
banyak diminati para generasi millenial. Hal ini tentu menjadi sarana untuk
mulai menabung dan mempersiapkan keuangan sejak dini. Ditambah investasi pada
zaman sekarang sudah dapat dijangkau dengan mudah oleh para investor muda
dengan berbagai macam cara, seperti menabung saham,obligasi,reksadana dan juga
investasi emas. Cara ini juga dapat digunakan para generasi millenial dalam
menyiapkan keuangannya untuk hari tua.